SOLOPOS.COM - Pameran seni lukis modern bertajuk Rayuan Pulau Kelapa yang digelar di Tumurun Museum Jl Kebangkitan Nasional, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo digelara pada 8 Oktober 2022 – 8 April 2023. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Pameran seni lukis modern bertajuk Rayuan Pulau Kelapa di Tumurun Museum Solo, telah dibuka mulai Jumat (8/10/2022). Pameran tersebut rencananya berlangsung pada 8 Oktober 2022 hingga 8 April 2023 di Tumurun Museum Solo, Jl Kebangkitan Nasional, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo. K

GPAA Mangkunagoro X, Bhre Cakrahutomo secara resmi membuka pameran. Selain itu hadir pula Pendiri Tumurun Museum Iwan Lukminto  serta kurator pameran Hendra Himawan.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Pengunjung tak perlu merogoh kocek untuk bisa menikmati karya lukis pameran Rayuan Pulau Kelapa. Khusus Sabtu – Minggu (8-9/10/2022) pameran dibuka untuk umum tanpa registrasi. Pengunjung bisa datang langsung ke Tumurun Museum pukul 10.00 WIB – 15.00 WIB. Mulai Senin (10/10/2022), pengunjung pameran harus melakukan registrasi melalui www.tumurunmuseum.org.

Rayuan Pulau Kelapa menampilkan serangkaian kisah tentang keindahan Nusantara melalui karya pelukis Hindia Belanda dan pelukis modern Indonesia. Melalui lukisan deretan sawah dan barisan gunung diharapkan mampu memberi potret kisan seni rupa Indonesia.

Bhre sendiri menyampaikan kekagumannya terhadap karya-karya pelukis yang ditampilkan. Menurut apresiasi Bhre, Rayuan Pulau Kelapa cukup kuat menggambarkan narasi perjalanan dunia seni lukis, baik di Indonesia dan umum.

Baca Juga: Bintangi Serial Gadis Kretek, Dian Sastro Syuting di Karanglo Klaten Lo!

“Luar biasa sekali. Bagaimana bisa membuat satu narasi kuat menggambarkan jalan kesunyian khususnya seni lukis. Suatu pengalaman luar biasa bagi saya,” kata Bhre kepada awak media.

Bhre juga mengatakan Pura Mangkunegaran sendiri juga mempunyai hubungan kerjasama dengan Tumurun Museum. Ia berharap dengan kerjasama tersebut, Mangkunegaran bersama Tumurun Museum mampu mengajak para generasi muda agar mau dan ingin melestarikan budaya dan sejarah.

“Tentu ya kami punya visi setiap hari setiap waktu untuk melestarikan budaya dan mengembangkan. Itu tidak lepas dari peran generasi muda, sebagai regenerasi, bisa terus berkembang dan ikut serta. Kami harus terus berinovasi,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Jadwal dan Daftar Agenda Wisata di Jateng pada Oktober 2022

Senada dengan Bhre, Pendiri Tumurun Museum, Iwan Lukminto menyampaikan keterlibatan generasi muda dalam penyajian pameran Rayuan Pulau Kelapa menjadi nilai unik baginya Hal ini mengingat banyak sekali karya pelukis terkenal. Di antaranya pelukis Belanda Arie Smit, S. Sudjojono, Affandi, Kartono Yudhokusumo, Leo Eland, Mochtar Apin, Kichigoro Mori Kinsen, Raden Mas Pirngadie, Raden Saleh, Basuki Abdillah, dan pelukis lainnya.

“Namun yang unik dari pameran ini adalah bagaimana kita generasi muda bisa menyajikan sesuatu nilai sejarah yang [pengunjungnya] banyak generasi muda. Semua ini kita,” kata dia.

Iwan sendiri mengharapkan momen pameran mampu menarik minat masyarakat Solo dan luar Solo mengingat akses masuk museum mudah dan selalu terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya