SOLOPOS.COM - Ilustrasi health tourism (Freepik).

Solopos.com, SOLO – Wellness tourism saat ini menjadi potensi yang cuba untuk digarap di sejumlah tempat. Solo pun sudah terus mengkaji pengembangan potensi tersebut. Di sisi lain, saat ini sudah ada rumah sakit di Solo yang mencoba membuka paket health tourism.

Rumah sakit itu adalah Rumah Sakit (RS) Onkologi Solo. Direktur RS Onkologi Solo, drg. Bobet Evih Hedi I.R, MMR., menyampaikan RS Onkologi Solo merupakan rumah sakit khusus dengan unggulannya adalah penanganan kanker.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Karena kami sifatnya adalah rumah sakit khusus dan belum [kerja sama] BPJS, maka kami sangat menonjolkan diversifikasi. Bagaimana membuat program sekreatif mungkin,” kata dia di acara Forum Komunikasi Wisata yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Rabu (25/10/2023).

Kepada Solopos.com dia menyampaikan program terobosan health tourism sudah berjalan sejak tiga bulan lalu. Dalam penyusunannya pihak rumah sakit juga sudah meminta masukan dari Dinas Kesehatan Kota Solo maupun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo.

Untuk sementara ini ada tiga paket health tourism yang mengombinasikan antara kesehatan, kebudayaan dan pariwisata. Nama-nama paketnya juga dipilih yang sebisa mungkin bisa menarik minat masyarakat untuk mencobanya.

1. Paket Jatayu atau jalan-jalan tambah ayu

Paket ini disiapkan untuk pasien yang biasanya menjalani kemoterapi. Agar tidak jenuh hanya datang untuk terapi, maka diselipkan program jalan-jalan. “Lalu kami tambahkan lagi, setelah jalan-jalan pasien mungkin sedikit lelah, maka kami ajak ke salon di luar rumah sakit,” jelas dia.

Di salon tersebut pasien bisa memilih layanan apa yang diinginkan. Kemudian pada hari terakhir sebelum pulang, pasien juga akan mendapatkan multivitamin agar lebih segar lagi. “Dengan begitu setelah kemo, dia lebih fresh,” kata dia.

2. Paket Gaspol atau gowes, shopping, cek kolesterol

Paket ini ditujukan untuk yang suka olahraga bersepeda atau gowes. Pilihan rute bersepeda bisa menyesuaikan dengan kondisi pasien atau keinginan pasien.
“Sebelum muter-muter ada infus multivitamin dulu. Kemudian setelah gowes juga ada. Untuk jalur gowes bisa sesuai permintaan. Nanti ujungnya adalah shopping dan makan,” jelas dia.

3. Srikandi atau shopping sehat rekreasi teko ngendi-ngendi

Sesuai namanya, paket ini biasanya untuk pasien ibu-ibu yang sudah dalam masa pemulihan. Pasien bisa jalan-jalan atau wisata belanja, atau bisa belajar membatik.

Disebutkan jika penerapan paket yang tersedia itu juga sudah melalui konsultasi dengan dokter ahli dari masing-masing pasien. Dengan begitu ketika ada kegiatan yang belum bisa dilakukan pasien, maka aktivitas pada paket tersebut akan disesuaikan.

Dia berharap apa yang telah dilakukan di RS Onkologi Solo tersebut dapat dikembangkan dan dapat dikolaborasikan dengan rumah sakit lain. Sebab dengan begitu layanan paket health tourism tersebut bisa lebih diperluas.

Misalnya saja ketika ada pasien yang ternyata bukan hanya menginginkan layanan penanganan kanker, tapi juga yang lain, seperti mata, atau penyakit lain.
“Sedangkan di tempat kami terbatas. Ketika sudah dikolaborasikan, akan semakin lengkap. Begitupun sebaliknya ketika pasien dari rumah sakit lain juga butuh layanan penanganan kanker maka kami bisa menjadi bagian kecilnya saja,” kata dia.

Kemudian melalui peran pihak-pihak lain seperti Asita atau pelaku wisata yang lain, promosinya diharapkan akan lebih gencar. Sebab sejauh ini promosi hanya dilakukan melalui media sosial rumah sakit atau dari mulut ke mulut pasien yang sudah mencoba paket tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya