SOLOPOS.COM - Salah satu toko thrift di Boyolali, Second Original Boyolali and Top Adventure di Kota Boyolali, Minggu (4/9/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO — Peluang bisnis melalui festival thrifting kian marak di Soloraya. Hal itu dikarenakan barang-barang yang dijual di thrift store atau bursa baju bekas memiliki ceruk pasar tersendiri yang cukup menjanjikan.

Dari thrift store, pembeli bisa mendapatkan pakaian bermerek dengan harga yang ramah di kantong. Kemudahan mendapatkan pakaian impor bekas untuk dijual kembali juga menjadi salah satu penyebabnya.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Memulai bisnis thrift terbilang mudah. Kini banyak bursa pakaian bekas yang menawarkan paket usaha seperti yang dilakukan Aya Ano Thrif.

Calon penjual bahkan bisa dengan mudah mencarinya di Google dengan mengetik kata kunci “paket usaha thrift”.

Muncul paling atas dalam hasil pencarian adalah gudang ball import yang menyediakan paket usaha. Kemudian banyak dari e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada yang menyediakan paket usaha bisnis thrifting.

Solopos.com mencoba melakukan pencarian di Shopeee dengan kata kunci yang sama, di toko @twelve.garage, menyediakan paket usaha seharga Rp432.000 dan mendapatkan 19 buah baju.

Paket usaha thrift tersebut dijual mulai Rp200.000. Dengan harga Rp350.000 bisa mendapatkan delapan kilogram yang berisi 30 hingga 45 buah baju.

Kemudian di toko, @adindasecondstore, dengan Rp350.000 bisa mendapatkan sepuluh buah crewneck yang siap dijual kembali.

Salah satu pegawai Aya Ano Thrift, Febrianna, mengatakan tokonya menjual menjual pakaian bekas dalam skala retail, mulai harga Rp25.000-Rp100.000/potong.

Selain itu, ia juga menawarkan paket penjualan untuk usaha, mulai dari Rp300.000/paket. Mereka yang memilih paket usaha biasanya membeli untuk kulakan alias dijual kembali.

Selain memasarkan secara langsung dengan membuka stan di event-event, Aya Ano Thrift juga memasarkan barang mereka secara online melalui salah satu marketplace, Shopee. Nama akunnya @aya_anoshop.

“Sebelum dijual kembali, kami mencuci terlebih dahulu sehingga baju bekas yang ditawarkan kepada pembeli sudah dalam keadaan bersih,” terangnya saat ditemui Solopos.com beberapa waktu lalu.

Larangan baru bekas impor ini telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.18/2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan impor baju bekas dinilai membahayakan bagi kesehatan. Dilansir dari Bisnis.com, Zulhas panggilannya, mengatakan pakaian bekas hasil impor mengandung banyak jamur.

Ia juga menilai, impor baju bekas bisa mengganggu dan merugikan industri garmen dalam negeri khususnya Industri Kecil Menengah (IKM).

Penggiat thrifting di Soloraya, Sindu, menguraikan bahwa produk yang dijual dalam event thrift tentu sudah terpilih. Sebelum sampai ke event dan ke tangan pembeli, tentu produk yang dijual sudah dipilah dan dicuci terlebih dahulu dan tidak ditakutkan jamur.

“Semuanya sudah dicuci dan di-laundry, wangi dan disetrika. Enggak ada yang dari ball dari karung langsung dijual itu. Yang dijual memang yang benar-benar terpilih, kalau yang dijual. Sekarang bal itu ada kelasnya, jadi yang murah, kelas menengah, bagus. Kelas bagus istilahnya enggak ada reject sekali, dan bisa dijual semua dalam karung,” papar Sindu saat dihubungi Solopos.com, pada Kamis (16/3/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya