SOLOPOS.COM - Gerai Pertashop yang berada di kawasan Desa Gonilan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pada Jumat (28/7/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Sejumlah warga di Soloraya mengatakan penurunan harga BBM Pertamax di Pertashop dari Rp14.000 menjadi Rp13.850 belum memberikan dampak signifikan.

Menurut mereka, jika memang ingin memberi potongan harga seharusnya minimal Rp1.000 sampai Rp2.000.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Selain itu, bagi pengguna Pertamax, lebih nyaman membeli di SPBU karena waktu operasional yang lebih lama dibandingkan Pertashop. Beberapa menyebut, beberapa lokasi Pertashop terkadang juga lebih sulit dijangkau dibandingkan SPBU.

Salah satu pengguna Pertamax asal Teras, Boyolali, Vero Andari, 30, mengatakan saat ditemui Solopos.com, Jumat (27/10/2023), perbedaan harga yang hanya Rp150 tidak membuatnya harus mencari Pertashop untuk membeli Pertamax.

Menurutnya, lebih mudah membeli Pertamax di SPBU dibandingkan harus mencari Pertashop.

“SPBU lebih jelas secara lokasi, maksudnya lebih jelas lokasinya di mana dan mudah diingat. Apalagi untuk beli Pertamax memang lebih mudah dan enggak mengantre seperti beli Pertalite. Meskipun lebih murah beli Pertamax di Pertashop, tapi jarak harganya hanya Rp150, misalkan jarak harganya lebih murah Rp2.000 mungkin akan dibela-belain cari Pertashop,” ujarnya.

Vero mengatakan pernah ke beberapa Pertashop yang ada di sekitar Boyolali, namun tutup dan akhirnya membeli Pertamax di SPBU.

“Misalkan di dekat sini itu ada Pertashop, ketika bensin mepet dan mau beli, ternayata Pertashop nya tutup. Bandingkan misalnya kalau di SPBU kan selalu tersedia, waktu operasionalnya 24 jam. Sedangkan kalau Pertashop kadang enggak tahu kapan tutupnya atau waktu operasionalnya sampai jam berapa,” ujarnya.

Cerita serupa juga dikatakan oleh warga Laweyan, Ari Pambudi, 24. Ia mengatakan motornya lebih nyaman menggunakan Pertamax, tapi mencari Pertashop lebih sulit dibandingkan SPBU  di Kota Solo. Selain itu, perbedaan harga yang ditawarkan tidak signifikan.

“Di daerah sini saja sudah ada tiga SPBU, sedangkan misalkan mencari Pertashop kadang enggak tahu juga di mana daerahnya. Belum lagi kadang waktu operasional Pertashop hanya sampai pukul 17.00 WIB, masa beli bensinnya harus menyesuaikan waktu operasional. Beda harganya juga hanya Rp150, enggak kacek dibandingkan beli Pertamax di SPBU,” tegasnya.

Menurutnya, Pertashop juga harus meningkatkan keterjangkauan dan fasilitas lain jika ingin meningkatkan penjualan. Ari mencontohkan seperti membuka bengkel untuk servis ringan hingga minimarket.

“Misalkan seperti merek lain, ada yang buka semacam Pertashop tapi juga bisa ganti oli atau servis ringan lain seperti tambal ban dan cek kondisi mesin. Atau kalau lebih kreatif lagi bikin minmarket kecil, mungkin jualan minuman, apalagi di tengah cuaca panas seperti ini,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya