SOLOPOS.COM - Ilustrasi biaya pendidikan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo Dian Rineta mengatakan bagi orang tua murid yang kesulitan untuk memenuhi perlengkapan sekolah bisa memanfaatkan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS).

Ia juga mengatakan saat ini belum ada program lainnya untuk membantu orang tua siswa memenuhi kebutuhan perlengkapan sekolah. “Untuk bantuan, sejauh ini belum ada porgram khusus, baru BPMKS saja. Untuk SD Rp450.000 dan SMP Rp600.000, untuk yang keluarga miskin masuk prioritas satu dan dua,” urainya saat dihubungi Solopos.com, Senin (17/7/2023).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Sedangkan dikutip dari laman jateng.bpk.go.id, bantuan BPMKS untuk tahun anggaran 2023 mencapai Rp11,2 miliar. Bantuan pendidikan ini dapat dinikmati oleh siswa SD-SMP yang memiliki kartu keluarga (KK) Solo dan tercatat sebagai keluarga miskin (gakin). 

Nantinya, masing-masing siswa akan menerima bantuan sebesar Rp600.000 untuk siswa SMP, dan Rp450.000 untuk siswa SD. Prosedur pembelanjaan BPMKS menggunakan metode belanja secara daring.

Siswa dapat belanja melalui aplikasi yang sudah disediakan pada toko mitra. Barang yang sudah dipilih oleh siswa akan diantar ke sekolah untuk kemudian diperiksa dan disalurkan ke masing-masing siswa. 

Jumlah penerima BPMKS tahun ini diperkirakan juga akan kembali di-cross check dengan data dari Dinsos. Data tersebut menjadi dasar penentu siswa penerima bantuan. 

Tahun lalu ada sebanyak 22.000 siswa SD-SMP negeri maupun swasta sebagai penerima BPMKS. Tahun ini diperkirakan tidak akan jauh berbeda angkanya. 

Beberapa orang tua murid di Solo mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sang anak di hari pertama sekolah. Mereka menyebut, mahalnya kebutuhan seperti seragam, buku dan alat tulis membuat mereka harus memutar otak hingga berhutang ke kerabat agar bisa menutup kebutuhan sang anak.

Mereka juga menjelaskan, kebutuhan sang anak mencapai Rp1,5 juta untuk seragam, buku dan keperluan lainnya. Bagi para orang tua murid, kebutuhan anak untuk bersekolah semakin mahal, ketika orang tua murid berusaha bangkit pascapandemi.

Salah satu orang tua murid asal Nusukan, Sunarto, 52, menceritakan sulitnya memenuhi kebutuhan sang anak yang diterima di salah satu SMP Negeri di Solo. Ia menyebut, harus mengeluarkan uang tambahan sebesar Rp1,3 juta dan Rp300.000 untuk kebutuhan lain seperti buku dan alat tulis.

“Buat persiapan anak saya sekolah saya sudah habis biaya sebesar Rp1,8 juta sejauh ini, seragam kemarin sudah Rp1,3 jutaan termasuk biaya menjahit ditambah buku dan alat tulis Rp400.000. Mungkin bisa membengkak karena anak saya sepatunya sudah enggak muat dan memang mau jebol,” jelasnya.

Sunarto menjelaskan, untuk mencari uang tersebut harus berhutang kepada saudara dan tetangganya. Ia menilai keuangannya saat ini masih belum bisa mencukupi semua kebutuhan sang anak, terlebih anak pertamanya baru saja diberhentikan dari pekerjaannya.

“Sebenarnya sedang sulit karena keuangan juga lagi enggak begitu bagus, anak saya yang pertama baru dipecat, sedangkan saya masih nanggung kebutuhan anak saya yang kedua sebentar lagi lulus, jadi saya pinjam tetangga dan kerabat, Alhamdulillah ya dikasih,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya