SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA – Sebelum panen raya jagung yang puncaknya diperkirakan pada April 2024, impor komoditas tersebut disetop untuk menyerap hasil produksi dalam negeri.

“Langkah [kebijakan penyetopan impor jagung] ini guna memastikan penyerapan jagung produksi dalam negeri dapat berjalan secara optimal dan menjaga harga di tingkat petani tidak jatuh,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (16/4/2024) seperti dilansir Antaranews.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Dia menekankan prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.

Dengan menghentikan impor jagung, diharapkan kebutuhan pakan bagi peternak, khususnya peternak mandiri, dapat dipenuhi dari hasil panen petani lokal.

Arief mengatakan sebelumnya pada akhir 2023, Perum Bulog telah melakukan impor jagung pakan untuk membantu kebutuhan peternak yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku pakan. Kebijakan impor tersebut bertujuan untuk menstabilkan pasokan pakan peternak.

Menurut Arief, pakan merupakan salah satu unsur pembentuk harga yang signifikan, yang memengaruhi harga daging ayam dan telur ayam di tingkat hilir.

Dengan menghentikan impor jagung jelang panen raya, pemerintah ingin memastikan bahwa harga jagung di tingkat petani tetap terjaga.

Dia juga menegaskan keputusan pemerintah untuk menghentikan impor jagung sangat terukur dan mempertimbangkan keseimbangan harga jagung di tingkat petani.

Arief mengatakan bahwa Bapanas memastikan komitmen Perum Bulog beserta pemangku kepentingan terkait lainnya untuk menyerap jagung hasil produksi dalam negeri. Hal ini dalam upaya mengantisipasi anjloknya harga jagung di tingkat produsen pada musim panen raya.

Untuk mempermudah koordinasi penyerapan jagung petani, kata Arief, disepakati dalam waktu dekat Kementerian Pertanian akan menyiapkan data lokasi panen, petani jagung, dan kelompok tani jagung secara by name by address untuk dapat dihubungkan kepada peternak mandiri, feedmill (pabrik pakan), dan non feedmill pada saat panen raya.

“Terlebih ada surplus antara produksi dan konsumsi, sehingga progres positif seperti ini harus dapat kita manfaatkan secara optimal untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga jagung di hulu maupun hilir,” ucap Arief.

Arief mengatakan berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan total produksi jagung di empat bulan awal tahun ini bisa mencapai 5,34 juta ton dan ini melebihi sekitar 500 ribu ton daripada produksi di periode sama tahun sebelumnya.

“Yang perlu kita perhatikan bahwa kewajaran dan keseimbangan harga dapat selalu terjaga di semua lini dan ini juga menjadi concern yang disampaikan Presiden Joko Widodo,” kata Arief.

Arief menambahkan Bapanas telah menggelar rapat koordinasi bersama Kementerian Pertanian, Baintelkam Polri, Kemenko Bidang Perekonomian, Kantor Staf Presiden, Perum Bulog, Gabungan Perusahaan Makanan Ternak(GPMT), Koperasi Putera Blitar, Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN), Pinsar Indonesia serta para pelaku pangan yang hadir secara daring.

“Pada Rabu (13/3/2024) lalu, Bapanas telah mengumpulkan stakeholder terkait dalam rapat koordinasi untuk sama-sama berkomitmen melakukan penyerapan jagung, utamanya jagung pakan. Ini menyikapi angka produksi jagung yang semakin naik seiring panen raya,” kata Arief.

Harga Turun

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengatakan harga komoditas jagung pakan ternak mulai mengalami penurunan menjadi Rp5.300 per kilogram.

“Harga jagung sebagai bahan baku pakan ternak sudah turun dari sebelumnya Rp8.000 per kilogram menjadi Rp5.300 per kilogram,” ujar Zulkifli Hasan saat meninjau perusahaan pakan ternak di Lampung Selatan, Jumat (8/3/2024).

Ia mengatakan penurunan harga jagung sebagai bahan utama pakan ternak tersebut, terjadi karena beberapa daerah penghasil jagung secara berkala telah mulai melaksanakan panen.

“Sekarang sudah mulai turun harga jagung, karena beberapa daerah sudah panen tapi memang belum panen raya. Kalau jagung ini bisa turun harapannya pakan ternak juga turun. Jadi telur dan daging ayam bisa turun juga harganya,” katanya lagi sebagaimana dilansir Antara.

Dia menjelaskan kenaikan harga jagung dalam beberapa waktu ini terjadi akibat adanya penurunan produksi, akibat musim kemarau panjang di akhir 2023.

“Produksinya agak turun karena El Nino, tetapi sebentar lagi panen raya. Dan tadi di cek di pasar tradisional harga telur sudah ada yang Rp30.000 per kilogram dari Rp32.000 per kilogram, karena harga pakan mulai turun,” ujarnya pula.

Menurut dia, menjelang Ramadan ini diharapkan harga telur ayam serta daging ayam dapat berangsur stabil.

Tanggapan atas adanya penurunan harga jagung pakan ternak dikatakan oleh Head Regional Sumbagsel Perusahaan Pakan Ternak Pokphand, Hadi Widajad.

“Tadinya memang suplai jagung berkurang jadi berdampak kepada kenaikan harga jagung lokal berkisar Rp1.000-Rp1.500 per kilogram, sehingga harga jagung menjadi Rp8.000-Rp9.500 per kilogram,” ujar Hadi Widajad.



Ia mengatakan akan tetapi saat ini harga jagung mulai mengalami penurunan menjadi Rp5.300 per kilogram, sehingga harga pakan ternak pun dapat turun.

“Karena 50% komposisi pakan ternak ini adalah jagung, ketika harganya naik maka pakan naik juga. Dengan adanya penurunan harga jagung ini, setidaknya harga pakan bisa turun dan harga pokok penjualan di peternak bisa turun, sehingga harga telur di masyarakat bisa turun juga,” katanya lagi.

Dia menjelaskan perusahaan pakan ternak tersebut memiliki kapasitas produksi 50.000 hingga 55.000 ton, dan bisa melakukan penyerapan jagung lokal asal Lampung dan sekitarnya sebanyak 50% atau sekitar 20.000 sampai 25.000 ton.

“Kapasitas yang kami miliki di pabrik ini mampu menyerap jagung petani sampai 20.000-25.000 ton. Biasanya penyerapan dilakukan di berbagai kabupaten penghasil jagung di Lampung, sebab di sini adalah daerah penghasil jagung,” ujar dia lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya