Bisnis
Senin, 8 Mei 2023 - 16:15 WIB

Operasi Pasar Diperkuat, Laju Inflasi Setelah Lebaran Diperkirakan Terkendali

R Bony Eko Wicaksono  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (freepik)

Solopos.com, SOLO – Laju inflasi di Kota Solo pada April sebesar 0,27 persen atau menurun signifikan dibanding inflasi 2022 yang mencapai 1,47 persen. Laju inflasi pasca-Lebaran pada Mei dan Juni diperkirakan tetap terkendali.

Pengendalian inflasi digeber melalui implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diperkuat dengan operasi pasar. Hal ini mampu mengendalikan laju inflasi meski terjadi tekanan saat periode Lebaran.

Advertisement

Program GNPIP diluncurkan pada semester II 2022 yang menekankan pada langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong peningkatan produksi guna mendukung ketahanan pangan. Gerakan ini bagian dari langkah strategis pemerintah untuk mengantisipasi gejolak ketahanan pangan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan laju inflasi di Solo pada April terkendali meski ada tekanan siklus tahunan saat periode Lebaran. Kala itu, permintaan bahan pokok dari masyarakat meningkat untuk kebutuhan Lebaran.

Namun, risiko inflasi bisa dikendalian melalui GNPIP yang diperkuat kegiatan operasi pasar secara rutin. “GNPIP menumbuhkan kesadaran sehingga lebih siap menghadapi siklus tekanan inflasi terutama periode Lebaran. Ada gerakan menanam cabai dan klaster cabai di Selo, Kabupaten Boyolali,” kata dia, Senin (8/5/2023).

Advertisement

Joko, sapaan akrabnya, mengataan laju inflasi pada April sebesar 0,27 persen atau menurun dibanding inflasi pada 2022 yang mencapai 1,47 persen. Kondisi ini berimbas menurunkan level inflasi tahunan dari 6,37 persen menjadi 5,11 persen secara year on year (yoy).

Laju inflasi pasca-Lebaran pada Mei dan Juni diperkirakan tetap terkendali. “Inflasi pada Mei dan Juni pada 2022 sebesar 0,71 persen dan 0,89 persen. Tahun ini diperkirakan lebih rendah dibanding periode yang sama pada tahun lalu,” papar dia.

Sementara itu, leader survei harga konsumen BPS Solo, Ernita Septiana, mengatakan laju inflasi di Kota Bengawan naik dari 0,24 persen pada Maret menjadi 0,27 persen pada April. Meski naik, namun angka inflasi di Kota Solo lebih rendah dibanding kota lain di Jawa Tengah.

Advertisement

Angka inflasi di Kota Solo menyamai Semarang dan Purwokerto yakni 0,27 persen. Kemudian, daerah lain seperti Cilacap sebesar 0,28 persen, Tegal sebesar 0,33 persen. Daerah yang angka inflasinya tertinggi, yakni Kudus sebesar 0,34 persen. “Penyumbang inflasi terbesar adalah sewa rumah, daging ayam, angkutan antarkota, beras, dan emas/perhiasan. Ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat periode Lebaran,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif