Bisnis
Senin, 24 Agustus 2020 - 10:17 WIB

Okupansi Hotel Berbintang di Soloraya Membaik, Protokol Kesehatan Diperketat

Farida Trisnaningtyas  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hotel. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Okupansi hotel berbintang di Soloraya mulai membaik seiring dengan aktivitas masyarakat yang kembali normal.

Tak hanya jumlah kamar yang terjual terdongkrak, tetapi event khususnya pernikahan yang juga kian banyak turut mendongkrak okupansi hotel berbintang di soloraya.

Advertisement

Public Relations Fave Hotel Solo, Nonik Ratna Dewi, mengatakan okupansi dua hotel Fave di Manahan dan Solo Baru sekitar 70%. Menurutnya, persentase tingkat keterisian kamar hotel ini makin membaik di tengah adanya wabah pandemi Covid-19.

“Memang okupansinya tidak sebanyak seperti saat sebelum pandemi, tapi angkanya sudah bagus. Bahkan, kalau saat akhir pekan bisa di atas 100-an kamar laku dipesan,” ujarnya, kepada Solopos.com, Minggu (23/8/2020).

Advertisement

“Memang okupansinya tidak sebanyak seperti saat sebelum pandemi, tapi angkanya sudah bagus. Bahkan, kalau saat akhir pekan bisa di atas 100-an kamar laku dipesan,” ujarnya, kepada Solopos.com, Minggu (23/8/2020).

Nonik menjelaskan para tamu didominasi mereka yang transit dari luar kota seperti Semarang, Surabaya, dan Jakarta. Meskipun banyak tamu datang dari zona merah, manajemen memastikan adanya pemantauan ketat terhadap riwayat perjalanan maupun kesehatan para tamu.

Dalam hal ini, mereka diwajibkan mengisi formulir yang berisi riwayat perjalanan maupun kesehatan para tamu sebelum check in di Fave Hotel.

Advertisement

Protokol Kesehatan

Di sisi lain, pihaknya juga mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti penggunaan masker, jaga jarak, penyediaan hand sanitizer hingga pembersihan berbagai fasilitas hotel secara berkala.

“Kalau agenda meeting memang rendah selama pandemi, tapi kami terbantu dengan acara akad atau pernikahan. Apalagi kami ada promo khusus sehingga pasarnya cukup ramai, yakni hampir setiap akhir pekan ada agenda akad di hotel kami,” paparnya.

Public Relations Manager Lorin Solo Hotel, Dhani Wulandari, menambahkan okupansi seperti adanya long weekend kali ini bisa mencapai 50% dari total 359 kamar yang tersedia.

Advertisement

“Kenaikan okupansi 30% dari rata-rata tingkat hunian selama pandemi,” katanya.

Langgar Protokol Kesehatan Di Solo, Kerja Sosial Atau Sanksi Denda?

Memperpanjang Operasional

Dhani mengungkapkan adanya wedangan bertajuk Nyore Bareng Lorin yang berada tepat di depan hotel sangat membantu revenue hotel.

Advertisement

Menurutnya, manajemen sampai harus memperpanjang jam operasional wedangan lebih malam lagi karena banyaknya pengunjung. Selain itu, pasar wedding juga makin ciamik. Meski harus digelar dengan protokol ketat dan pembatasan jumlah tamu pernikahan, agenda ini dinilai cukup laris.

“Terakhir ada 10 wedding dan beberapa agenda lamaran dengan pax kecil. Pada September mendatang juga wedding banyak yang sudah on hand,” imbuhnya.

Sementara itu, Public Relations Hotel Sahid Jaya Solo, Septiarona Sylviarineta, mengakui okupansi kamar membaik.

“Iya, kalau saat weekend naik okupansinya, meski saat hari-hari biasa masih sedikit,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif