Bisnis
Minggu, 18 Juni 2023 - 16:15 WIB

OJK Terima 246 Aduan Warga, Layanan Kredit dan Pinjol Paling Banyak Dikeluhkan

Gigih Windar Pratama  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pinjaman Online. (Solopos).

Solopos.com, SOLO — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo menyebut sepanjang Januari hingga April 2023 ada sebanyak 246 aduan yang mereka terima dari masyarakat.

Rinciannya yakni, 104 aduan diterima melalui daring dan 142 aduan secara walk in. Dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (16/6/2023), mayoritas pengaduan yang masuk ke OJK terkait perbankan.

Advertisement

Aduan secara daring sebanyak 104, 76 di antaranya atau 72 persen merupakan layanan dari sektor perbankan terkait layanan kredit.

Sedangkan layanan walk in sebanyak 142  yang sebagian besar merupakan pengaduan perbankan 46 (32 persen), pinjol 30 (21 persen), dan tindak penipuan 28 (20 persen).

Advertisement

Sedangkan layanan walk in sebanyak 142  yang sebagian besar merupakan pengaduan perbankan 46 (32 persen), pinjol 30 (21 persen), dan tindak penipuan 28 (20 persen).

Sementara itu, untuk layanan permintaan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) atau dulu disebut BI checking, hingga dengan periode April 2023 sebanyak 1.897 layanan.

Di sisi lain, Kantor OJK Solo juga telah melaksanakan sebanyak 13 kegiatan edukasi dengan total 1.320 peserta yang terdiri atas mahasiswa, pegawai ASN, Pelaku UMKM, komunitas wanita muslim dan masyarakat umum di wilayah Solo Raya.

Advertisement

Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap fungsi dan tugas OJK serta terhindar dari investasi ilegal dan kejahatan keuangan digital yang saat ini sedang marak terjadi.

Kantor OJK Solo hingga Juni ini juga telah membentuk tujuh TPAKD Kota/Kabupaten di wilayah Solo Raya. Program TPAKD tahun 2023 mengangkat tema program tematik Akselerasi Pemanfaatan Produk/Layanan Keuangan Syariah.

Program tersebut diharapkan mampu memberikan kemudahan akses terhadap produk layanan keuangan syariah sehingga mampu meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan Syariah.

Advertisement

Selain hal itu, terdapat program unggulan yang telah berjalan yaitu Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Desa Wisata Kemuning di Kabupaten Karanganyar dan program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) di Kabupaten Wonogiri.

Hingga dengan periode April 2023, capaian Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Solo Raya meliputi program literasi keuangan Syariah kepada kelompok wanita/Muslimah dan pelaku UMKM, Program Satu Rekening Satu Pelajar, dan KUR Syariah serta program lain yang mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif