SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudahnya mengakses pinjaman online. (freepik).

Solopos.com, SOLO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo menerima ratusan layanan pengaduan konsumen secara online maupun offline. Dari aduan tersebut, layanan pengaduan kredit dan pinjaman online (pinjol) paling banyak diterima.

Dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Kamis (14/11/2023), Kepala OJK Solo, Eko Yunianto menguraikan pihaknya telah menerima sebanyak 235 layanan pengaduan konsumen secara online melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) dan melalui surat resmi ke OJK Solo.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Dari sejumlah layanan tersebut, 159 pengaduan atau 68% merupakan layanan dari sektor perbankan dengan layanan pengaduan kredit sebanyak 94 pengaduan atau 40%. Status aduan tersebut yakni sudah selesai dan telah ditindaklanjuti oleh PJUK tersebut.

Selain itu, lanjut Eko, OJK Solo telah menerima 391 layanan pengaduan walk in yang sebagian besar merupakan pengaduan perbankan yaitu sebanyak 105 atau 27%.

Kemudian pinjol sebanyak 98 aduan atau 25%, dan tindak penipuan sebanyak 81 aduan atau sebanyak 21%. Layanan permintaan SLIK atau dulunya BI Checking sampai dengan periode September 2023 sebanyak 4.718 layanan.

“Kantor OJK Solo telah melaksanakan 47 kegiatan edukasi dan literasi dengan total 7.346 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, kelompok wanita, dan masyarakat umum di wilayah Soloraya sejak Januari 2023,” ujar Eko.

Materi yang disampaikan mencakup pengenalan OJK, perencanaan keuangan, waspada investasi, dan kejahatan keuangan digital.

Eko berharap dengan adanya edukasi diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap fungsi dan tugas OJK serta terhindar dari investasi illegal dan kejahatan keuangan digital yang saat ini sedang marak terjadi.

Eko menjelasakn capaian program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Soloraya sampai dengan September 2023 yaitu program kredit atau pembiayaan melawan rentenir di Kabupaten Wonogiri dan Kota Solo dengan jumlah debitur sebanyak 6.376 debitur.

Dengan total realisasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp18,41 miliar sejak tahap awal penyaluran.

Selain itu, dalam rangka pelaksanaan program TPAKD dan implementasi program ekosistem keuangan inklusif (EKI) Desa Wisata Kemuning, pihaknya dan TPAKD Kabupaten Karanganyar melaksanakan edukasi tematik bekerja sama dengan industri jasa keuangan dan pelaku digital marketing.

Edukasi tersebut dilakukan kepada pelaku usaha jeep atau paralayang, UKM atau IKM, kelompok sadar wisata (Pokdawis) dan perangkat Desa Kemungking pada 19 September 2023 di Desa Wisata Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar.

“Melalui program edukasi tematik, diharapkan mampu memberikan peningkatan kompetensi pelaku usaha desa wisata terkait model bisnis dan kewirausahaan UMKM sehingga mampu mengembangkan usaha dan memberikan nilai tambah bagi kemajuan sektor wisata di Desa Kemuning,” tambah Eko.

Selain itu, dilakukan juga peningkatan akses keuangan daerah juga dilakukan melalui kegiatan edukasi keuangan pasar modal kepada 100 mahasiswa di Universitas Widya Dharma Klaten.

Eko berharap nelalui kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman peserta terhadap perkembangan sektor jasa keuangan dan dunia investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya