Bisnis
Rabu, 7 Desember 2022 - 20:02 WIB

OJK Sebut Jawa Tengah Punya Modal Kuat di Sektor Perbankan

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala OJK Regional 3 Jateng-DIY, Aman Santosa, dalam webinar Outlook Jawa Tengah 2023 yang ditayangkan di Youtube Espos Live, Rabu (7/12/2022). (Tangkapan Layar Youtube)

Solopos.com, SOLO — Provinsi Jawa Tengah (Jateng) disebut memiliki modal kuat terkait kesiapan industri jasa keuangan untuk menghadapi tantangan ke depan.

Saat ini Jateng telah memiliki sekitar 2.133 kantor perbankan yang tersebar di berbagai wilayah. Jumlah investor pasar modal di Jateng juga terus tumbuh.

Advertisement

Kepala OJK Regional 3 Jateng-DIY, Aman Santosa, dalam webinar Outlook Jawa Tengah 2023 yang ditayangkan di Youtube Espos Live, Rabu (7/12/2022), mengatakan di Jateng saat ini sudah memiliki modal jaringan perbankan yang kuat. Total ada sekitar 2.133 kantor perbankan yang mencakup 52 bank umum konvensional, tujuh bank umum syariah, 248 BPR dan 27 BPR Syariah.

Dia juga melihat saat ini kita gejala-gejala pemulihan ekonomi termasuk gejala pemulihan perbankan sudah mulai tampak di Jateng. Dimana dari sektor perbankan sudah mulai tumbuh. Dia menyebutkan, pertumbuhan perbankan di Jateng pada Oktober 2022 sudah mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan bulan lalu.

Advertisement

Dia juga melihat saat ini kita gejala-gejala pemulihan ekonomi termasuk gejala pemulihan perbankan sudah mulai tampak di Jateng. Dimana dari sektor perbankan sudah mulai tumbuh. Dia menyebutkan, pertumbuhan perbankan di Jateng pada Oktober 2022 sudah mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan bulan lalu.

Baca Juga: Bank Jateng Pertahankan Penyaluran Kredit Murah

Kredit di Jateng masih tumbuh sebesar 9,70% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang tumbuh 9,64% (yoy). Namun harus  diakui, pertumbuhan kredit tersebut masih di bawah pertumbuhan nasional yang tumbuh 11,93% (yoy). Menurutnya ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan kondisi tersebut.

Advertisement

Menurutnya ada baiknya ke depan kredit dengan bunga murah bisa lebih banyak disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Uang Rupiah Digital, Simak Ya!

Sedangkan aset perbankan di Jateng tumbuh 9,57% (yoy), lebih baik dibanding bulan lalu 8,94% (yoy). Hal ini antara lain disebabkan oleh Dana Pihak ketiga (DPK) Jateng yang tumbuh 6,31% (yoy) di bawah pertumbuhan nasional 9,42% (yoy). DPK lebih rendah karena dana korporasi yang banyak digunakan untuk investasi dan konsumsi.

Advertisement

Aman mengatakan peran Industri Jasa Keuangan (IJK) di Jateng masih sangat bagus. Bahkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jateng merupakan yang tertinggi secara nasional, mencapai Rp42 triliun. Porsi penyaluran kredit kepada UMKM di Jateng sebesar 49,45%, lebih tinggi dibandingkan Nasional 21,50%. Pertumbuhan kredit kepada UMKM perbankan di Jateng sebesar 26,48% (yoy), di atas pertumbuhan nasional sebesar 17,31% (yoy). Rasio NPL kredit UMKM Jateng sebesar 3,71%, juga lebih rendah dibandingkan NPL UMKM Nasional sebesar 4,21%.

Di luar perbankan, Aman menyebut massyarakat di Jateng juga mulai melirik pasar modal sebagai alternatif pembiayaan. Jumlah investor pasar modal di Jateng telah mengalami peningkatan signifikan. Investor pasar modal di Jateng saat ini mencapai 501.739 Single Investor Identification (SID) dengan pertumbuhan SID 42,36% dan nilai transaksi mencapai Rp11.12 triliun.

Selain itu pertumbuhan fintech di Jateng juga cukup besar. Disebutkan saat ini secara nasional total ada 102 perusahaan fintech yang telah terdaftar dan berizin di OJK per April 2022. Sementara borrower fintech di Jateng mencapai Rp34,34 triliun, atau tumbuh 69,71% (yoy) dengan jumlah rekening 6,47 juta.

Advertisement

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif