SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbankan syariah (freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis road map atau peta jalan pengembangan dan penguatan perbankan syariah 2023-2027 untuk meningkatkan daya saing di sektor perbankan syariah.

Kepala Eksekutif Pengawas Pebankan OJK, Dian Ediana Rae menguraikan peningkatan daya saing dan optimalisasi social value perbankan syariah menjadi pondasi utama bagi akselerasi pertumbuhan perbankan syariah. Pada September 2023, perbankan syariah mencatat pencapaian dengan total aset Rp831,95 triliun yaitu tumbuh 10,94% secara tahunan dan berkontribusi dengan pangsa pasar mencapai 7,27%.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sebesar Rp637,63 triliun dengan pertumbuhan 9,26% secara tahunan. Hal ini dia ungkapkan dalam Peluncuran Road Map Perbankan Syariah 2023-2027 melalui Zoom Meeting pada Senin (27/11/2023).

Dian menguraikan hal ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin kuat terhadap pelayanan keuangan syariah. “Selanjutnya total pembiayaan mencapai Rp564,37 triliun tumbuh signifikan sebesar 14,66% dari tahun sebelumnya,” ujar dia.

Adapun indikator permodalan, profitabilitas, likuiditas, dan kualitas pembiayaan menunjukkan kinerja yang baik dan tren yang terus positif. Menurut Dian perbankan syariah perlu melakukan transformasi dengan meningkatkan dua aspek. Pertama adalah aspek ketahanan dan daya saing, sedangkan aspek yang dua adalah aspek dampak sosial ekonomi.

Peningkatan aspek ketahanan dan daya saing perbankan syariah dapat dilakukan melalui konsolidasi perbankan syariah, penguatan resiliensi dan prudential. Serta inovasi untuk menunjukkan untuk menonjolkan diferensiasi produk dan layanan. Selain itu, perbankan syariah perlu memperkuat manajemen risiko dan tata kelola syariah agar dapat menghadapi tantangan dengan lebih kuat dan efisien.

Dia menjelaskan struktur pasar perbankan syariah, saat ini menunjukkan masih berada dalam skala usaha yang relatif kecil.

“Sehingga belum kompetitif di industri perbankan nasional dari total 13 bank umum syariah, dan 20 unit usaha syariah. Sebanyak 11 bank umum syariah dan 17 unit usaha syariah masih berada pada kelas aset di bawah Rp40 triliun. Hanya ada satu bank umum syariah yang memiliki aset di atas Rp100 triliun,” tambah Dian.

Pihaknya menilai struktur pasar ini tidak ideal karena hanya didominasi oleh satu bank umum syariah. Maka, OJK mendorong bank syariah melakukan konsolidasi dengan harapan industri perbankan syariah dapat memiliki dua hingga tiga bank berskala besar agar lebih kompetitif.

“Untuk mendukung aspek ketahanan dan daya saing ini, OJK telah mengeluarkan PJOK Nomor 12 Tahun 2023, dalam rangka penguatan unit usaha syariah. Melalui spin off, OJK tengah menyiapkan POJK tata kelola dan ke depan OJK juga akan menyiapkan SE OJK manajemen risiko bank umum syariah dan unit usaha syariah. Agar dapat merefleksikan karakteristik pebankan syariah yang lebih kuat,” terang Dian.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahandra Siregar menguraikan ada satu bank konvensional yang telah menjalankan konversi menjadi bank syariah. Namun, kinerjanya tidak baik. “Setelah dikonversi [menjadi syariah] pertumbuhan kredit dan DPK [dana pihak ketiga] malah turun dibandingkan sebelumnya [konvensional],” kata Mahendra.

Menurut dia, kinerja jeblok setelah konversi itu terjadi karena bank yang menjalankan konversi hanya dilandaskan pada aspek formalitas dan status bank itu sendiri.

Oleh karena itu, dia mendorong agar dalam menjalakan konsolidasi bank termasuk konversi dari bank konvensional menuju bank syariah, bank perlu fokus terhadap pengembangan bisnis. Apalagi menurutnya tantangan utama perbankan syariah tidak hanya soal literasi dan inklusi, tetapi layanan dan inovasi produk berbasis syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya