SOLOPOS.COM - Masjid Raya Sheikh Zayed dibangun di seberang Gereja Pantekosta Isa Almasih Sola Gratia, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Minggu (12/3/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakosa).

Solopos.com, SOLO — Pengunjung Masjid Sheikh Zayed Solo banyak yang memanfaatkan jasa ojek pangkolan dari lingkungan RW 13 Gilingan, Banjarsari, yang mengantar dari lokasi parkir menuju area masjid.

Salah seorang tukang ojek yang biasa mangkal di Masjid Sheikh Zayed Solo, Jumadi, mengatakan sudah mulai beroperasi sejak sebelum Ramadan 2023.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Di sisi selatan masjid, ada 45 ojek beroperasi di bawah komando Sutarwo selaku koordinator. Mereka biasanya sudah mulai mangkal pukul 10.00 sampai maksimal 21.00.

“Antusias masyarakat tinggi, menurut mereka kami membantu karena lokasi parkir bus atau elf rombongan pengunjung berhenti di area parkir khusus di pinggir jalan atau di Terminal Tirtonadi, tentunya rombongan kejauhan jika harus berjalan ke sini,” papar Jumadi saat ditemui Solopos.com, Selasa (2/5/2023).

Jumadi mengatakan tarif untuk sekali mengantarkan pengunjung ke tempat bus atau elf diparkir sebesar Rp5.000 sampai Rp15.000. Tarif tersebut masih bisa ditawar dan lokasi paling jauh adalah Terminal Tirtonadi.

Menurut Jumadi, tim ojek pengkolan di Masjid Sheikh Zayed juga siap mengantarkan rombongan besar dengan meluncurkan sebagian besar armada untuk mengantarkan seluruh pengunjung dalam satu rombongan.

Biasanya, rombongan yang memarkir busnya di lokasi-lokasi tertentu seperti di Terminal Tirtonadi sudah diantar dengan tukang ojek di terminal dan mereka mengingatkan pelanggannya mengenai lokasi awal parkir rombongan.

Dengan itu, para pengunjung bisa menyebutkan tujuan mereka di mana saat hendak diantarkan oleh tim ojek Masjid Sheikh Zayed.

Jumadi menyebut pada saat ramai, pendapatan bersih dari menjadi ojek sebesar Rp100.000 sampai Rp120.000. Pengelola hanya menarik Rp5.000 untuk biaya parkir.

Dia menambahkan penjunjung biasanya mulai memadati masjid sejak pukul 10.00 dan untuk beribadah salat Dhuhur berjamaah.

Sementara itu, saat malam hari, kunjungan lebih banyak dari mobil pribadi. Pengunjung luar kota yang mengendarai bus ataupun sewa elf sudah kembali ke daerah mereka.

Jumadi menuturkan selama ini tidak ada persaingan antara ojek pengkolan di Masjid Sheikh Zayed dengan tukang ojek online.

Namun, memang ada perbandingan harga yang cukup bersaing dari ojek online. Seperti diakui seorang driver Maxim, Tio Fajar Utomo.

“Saya jarang mendapat order ke masjid baru, dulu hanya ada satu orang turun di Purwosari lalu tujuannya masjid Sheikh Zayed itu tarifnya Rp10.000, yang kedua dari travel ke masjid, setelah itu belum dapat lagi,” papar Tio.

Tio juga mengatakan dia belum pernah mendapat orderan dari Masjid Sheikh Zayed ke lokasi lainnya, sehingga belum tahu berapa tarif mengantar dari lokasi masjid.

Menurut Tio, Masjid Sheikh Zayed menjadi lokasi wisata baru dan menambah rezeki para tukang ojek pengkolan terutama bagi yang menganggur.

Dia sendiri tidak merasa keberatan jika harus bersaing dengan ojek pengkolan untuk mendapatkan orderan.

Pantauan Solopos.com, pada Selasa siang menjelang ba’da Dhuhur, hanya ada 1-2 driver ojol yang menjemput pelanggan di area selatan Masjid Zayed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya