Solopos.com, SOLO — Negosiasi antara PT Pertamina (Persero) menggeser Shell di Blok Masela makin gencar dilakukan. Blok Masela merupakan proyek strategis nasioal (PSN) berupa proyek kilang gas alam cair (LNG) abadi di Maluku Tenggara Barat.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto berharap negosiasi dengan PT Pertamina segera selesai.
“Untuk Abadi Masela sebagaimana kita ketahui karena yang sudah berproses adalah Pertamina dengan Shell untuk mengambil PI (participating interest)-nya Shell ini sedang dalam proses, dan diharapkan dalam waktu segera. Negosiasi ini sekarang jalan, jadi sekarang proses negosiasi antara Shell dan Pertamina,” jelasnya dalam konferensi pers via daring dari kantornya, Rabu (18/1/2023).
Namun nilai ambil alih partisipasi itu tidak disebutkan Dwi. Pria itu hanya menyebut prosesnya sudah dekat.
Namun nilai ambil alih partisipasi itu tidak disebutkan Dwi. Pria itu hanya menyebut prosesnya sudah dekat.
“Informasinya tanpa menyebut angka waktu itu sudah dikatakan bahwa ini sudah dekat. Namanya negosiasi ada naik, ada yang turun, informasinya sudah dekat, sehingga diharapkan bisa segera berjalan,” terangnya kepada media.
Dwi juga mengatakan ada pihak selain Pertamina yang berminat ikut ke Blok Masela. Dia hanya berharap Pertamina bisa segera bersepakat dengan Shell sehingga pihak-pihak lain dapat segera bergabung.
Dalam konferensi pers SKK Migas tersebut, dikatakan bahwa proyek Abadi Masela ditargetkan onstream atau produksi 2029. Target itu dihitung dari kemunduran akibat Covid-19.
Dilaporkan pada 2019 penambahan rasio penambahan cadangan migas atau RRR (reserve replacement ratio) paling signifikan berasal dari revisi Rencana Pengembangan/POD (Plan of Development) I Wilayah Kerja (WK) Masela.
Sejauh ini menurut laporan SKK Migas, proyek Abadi Masela sedang dalam proses penyelesaian divestasi atau pengurangan beberapa jenis aset, review POD I Q1 2023, lalu pada Agustus 2022 lalu dirampungkan studi penangkapan, penggunaan, dan penyimpanan karbon atau CCUS (carbon capture, utilization, and storage).
Berikut ini daftar rencana pengembangan dengan kontribusi rasio penambahan cadangan migas setiap tahunnya:
2018: POD I Asap Krido Merah (AKM) WK Kasuri, Bintuni, Papua Barat
2019: Revisi POD I Abadi WK Masela, lepas pantai Laut Arafura
2020: Penambahan Cadangan Lapangan Senoro, Kecamatan Batui dan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah
2021: Penambahan Cadangan gas dari WK Kasuri, Bintuni, Papua Barat
2022: OPLL Sanga sanga + POD Hidayah, Madura