SOLOPOS.COM - Mesin ATM/aplustoper

Solopos.com, JAKARTA–Mesin ATM pecaan Rp20.000 masih menjadi yang banyak dicari pada mesin Google.

Masyarakat yang mencari ATM pecahan Rp20.000 ini umumnya mencari ATM milik BRI, BNI, Mandiri dan BCA.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sedangkan masyarakat yang banyak mencari ATM Rp20.000 terutama dari wilayah Bekasi, Jakarta, serta Magelang. Lalu masih adakah ATM Rp20.000 saat ini?

Dari berbagai sumber, Kali pertama mesin ATM diperkenalkan di Indonesia oleh Bank Dagang Bali (BDB) pada 1984. Setelahnya menyusul Bank Niaga dan Citibank Indonesia pada 1986.

Bank Central Asia (BCA) yang dikenal kuat dalam adopsi teknologi baru mengadopsi ATM pada 1988 dan kini terus meluas digunakan oleh seluruh bank di Tanah Air.

Baca Juga: Lampaui ATM, Jumlah Transaksi Livin’ by Mandiri Tembus 417 Juta Kali

Jumlah nominal yang ditarik ATM juga terus meningkat. Dari mulanya pecahan Rp10.000, Rp20.000 hingga kini Rp100.000. Akan tetapi seiring membesarnya pecahan yang dapat ditarik, ATM nominal kecil perlahan dihilangkan. Bahkan membuat masyarakat banyak bertanya kepada mesin pencari Google seperti keberadaan ATM Rp20.000.

Lalu bagaimana faktanya? Berdasarkan penelusuran Bisnis.com, sejumlah bank tetap mempertahankan keberadaan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) pecahan Rp20.000. Mesin ATM dengan pecahan ini dinilai cukup membantu masyarakat.

Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rudi As Aturridha mengatakan saat ini perseroan masih mengoperasikan mesin ATM dengan nilai tarik tunai Rp20.000 di sejumlah lokasidi Jakarta. Salah satunya di Plaza Mandiri.

“Masih ada di ATM Center Plaza Mandiri,” kata Rudi, Kamis (5/5/2022).

Hingga Maret 2022, Bank Mandiri mengoperasikan 13.119 unit ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi New Livin’ by Mandiri, SMS Banking dan Call Center 14000.

Baca Juga: Gampang, Begini Cara Tarik Tunai di ATM BCA dan Mandiri Tanpa Kartu

Dibandingkan dengan Desember 2021, jumlah mesin ATM Mandiri bertambah 32 unit. IFG Bank Mandiri juga memiliki 137 Kantor Cabang dan 2.261 Kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia hingga Maret 2022.

Jumlah kantor cabang pembantu Mandiri berkurang 204 kantor dibandingkan dengan Desember 2021.

Sementara itu Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Mucharom mengatakan perseroan juga masih memiliki mesin ATM dengan pecahan Rp20.000, yang tersebar di sekitar perguruan tinggi.

“Masih ada, kebanyakan di dekat-dekat kampus seperti di BNI UGM,” kata Arom.

Merujuk pada Analyst Meeting kuartal I/2022, BNI telah mengoperasikan 16.384 mesin ATM. Berkurang 1 mesin ATM dibandingkan dengan Desember 2021.

Baca Juga: Transaksi Digital Kian Masif, Mesin ATM dan EDC Terancam Punah

Sementara itu, Corporate Secretary Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Aestika Oryza Gunarto mengatakan perusahaan tidak menyediakan layanan penarikan uang tunai melalui mesin ATM untuk pecahan Rp20.000.

“ATM dan CRM BRI saat ini hanya menyediakan uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000. Sehingga penarikan uang selain pecahan tersebut, tidak disediakan di ATM ataupun CRM BRI,” kata Aes.

BRI sendiri mengoperasikan 14.425 mesin ATM pada kuartal I/2022, berkurang 38 mesin ATM dibandingkan dengan Desember 2021.
Meski banyak masyarakat yang mencari ATM dengan pecahan Rp20.000, menurut kalangan praktisi tidak sepenuhnya dapat kembali diterapkan meluas.

Bagaikan peribahasa simalakama, mesin ATM dengan nominal terkecil itu dinilai dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, namun disisi lain menjadi beban bagi perbankan.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan pemilihan pecahan uang pada ATM didasarkan kepada kebutuhan nasabah. Misal ATM di Pondok Indah, dimana nasabahnya mayoritas penghuni Pondok Indah yang diasumsikan masyarakat kaya, tidak banyak membutuhkan pecahan kecil.

Bank, lanjutnya, akan lebih memilih ATM pecahan terbesar.



Baca Juga: Ulang Tahun, Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Dapat Kado Mesin ATM

“Sebaliknya untuk ATM yang ditempatkan sekitar pasar tradisional yang diasumsikan banyak butuh uang kecil, bank bisa menempatkan ATM pecahan 20.000,” kata Piter, Kamis (5/5/2022).

Dia menilai keberadaan ATM pecahan Rp20.000 masih relevan dan sangat bergantung kebutuhan nasabah. Bank, kata Piter, sangat tahu karakteristik dan kebutuhan nasabahnya.

“Masing-masing bank punya nasabah yang berbeda,” kata Piter.

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai keberadaan mesin ATM pecahan Rp20.000 berisiko menjadi beban perbankan.

Biaya operasional bank tentu lebih mahal apabila penarikan pecahan terlalu kecil. Di beberapa tempat seperti perkantoran dan pusat perbelanjaan modern, kata Bhima, transaksi mulai bergeser ke cashless maka operasional ATM pecahan kecil menjadi cost center bank alias pemborosan yang tidak perlu.

“Relevansi pecahan kecil hanya tepat di wilayah pasar tradisional. Itupun mempertimbangkan wilayah yang jauh dari kantor cabang bank atau koneksi internetnya masih terbatas,” lanjut Bhima.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul ATM Rp20.000 Riwayatmu Kini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya