SOLOPOS.COM - Emas Antam yang dijual Pegadaian. (Ilustrasi/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA–Di akhir pekan ini, Sabtu (24/2/2024), harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, naik Rp3.000 menjadi Rp1.136.000 per gram.

Sehari sebelumnya, Jumat (23/2/2024), harga emas batangan Antam dipatok Rp1.133.000.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Pada hari ini, harga jual kembali (buyback) emas batangan juga naik Rp3.000 menjadi Rp1.028.000 per gram, di mana harga buyback pada Jumat kemarin senilai Rp1.025.000 per gram.

Sebagaimana diketahui, transaksi harga jual emas batangan dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.

Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

Inilah harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam pada Sabtu:

– Harga emas 0,5 gram: 618.000
– Harga emas 1 gram: Rp1.136.000
– Harga emas 2 gram: Rp2.212.000
– Harga emas 3 gram: Rp3.293.000
– Harga emas 5 gram: Rp5.455.000
– Harga emas 10 gram: Rp10.855.000
– Harga emas 25 gram: Rp27.012.000
– Harga emas 50 gram: Rp53.945.000
– Harga emas 100 gram: Rp107.812.000
– Harga emas 250 gram: Rp269.265.000
– Harga emas 500 gram: Rp538.320.000
– Harga emas 1.000 gram: Rp1.076.600.000.

Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Mengutip laman sikapiuangmu.ojk.go.id, pergerakan harga emas sangat dinamis. Secara umum, harga emas selalu naik walau terkadang turun tipis. Apa sih sebetulnya  yang membuat harga emas bisa naik turun sedemikian rupa?

Ketidakpastiaan kondisi global turut memengaruhi naik turunnya harga emas. Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Karena itulah saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.

Namun, kala situasi mulai adem, safe haven (aset aman) seperti emas akan kekurangan peminat. Risk appetite investor datang lagi dan perburuan terhadap aset-aset berisiko pun dimulai. Harga emas bisa jadi akan turun nantinya.

Selain itu, harga emas juga dipengaruhi penawaran dan permintaan emas, kebijakan moneter, inflasi, serta nilai tukar dolar Amerika Serikat. Singkatnya apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya