SOLOPOS.COM - Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Halim. (Bisnis.com/Dok. KCIC)

Solopos.com, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan menerapkan skema tarif dinamis (dynamic pricing) untuk perjalanan Kereta Cepat Whoosh mulai 3 Februari 2024 mendatang.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, dengan penggunaan skema baru ini tarif Whoosh  kelas Premium Economy akan berkisar pada Rp150.000, Rp175.000, Rp200.000, Rp225.000, hingga Rp250.000.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Eva mengatakan, penerapan skema dynamic pricing memungkinkan penumpang mendapatkan tiket kereta cepat dengan harga yang lebih hemat bila melakukan perjalanan di waktu tertentu.

“Dalam skema baru ini dimungkinkan dalam satu hari terdapat beberapa tarif yang berbeda untuk perjalanan WHOOSH,” ujar Eva dalam keterangan resminya, Minggu (28/1/2024) seperti dilansir Bisnis.com.

Dia mengatakan, beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan dynamic pricing diantaranya jam sibuk (peak hour) atau jam non sibuk (off peak hour), momen liburan (high season) atau non liburan (low season), atau hari kerja ataupun akhir pekan.

Pada high season atau peak hour akan ditawarkan tarif yang lebih tinggi, sebaliknya pada moment off peak tentunya akan ditawarkan tarif yang lebih murah. Penumpang diberi alternatif perjalanan dengan tarif yang berbeda-beda menyesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan daya belinya.

Menurut Eva, skema dynamic pricing ini akan memberikan nilai tambah bagi penumpang. Adanya fleksibilitas harga diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik kepada masyarakat.

“Penerapan dynamic pricing ini akan terus dipantau dan dievaluasi agar dapat terus sesuai dengan kebutuhan penumpang dan operasional Whoosh,” katanya.

Masyarakat yang ingin menggunakan Whoosh dapat melakukan pemesanan melalui saluran resmi seperti aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, Ticket Vending Machine dan Loket resmi di stasiun serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking.

Eva menambahkan, hingga 27 Januari 2024, kereta cepat sudah melayani sebanyak 1,4 juta orang. Saat ini rata-rata okupansi kereta cepat berkisar sekitar 60% hingga 80%. Pencapaian volume penumpang harian tertinggi di angka 21.000 penumpang terjadi di bulan November 2023 dan masa angkutan Nataru Desember 2023 – Januari 2024.

Diberitakan sebelumnya, Kereta Cepat Whoosh, telah mengangkut 1,45 juta penumpang selama 100 hari beroperasi hingga Rabu (24/1/2024). KCJB yang dibangun oleh China tersebut telah meningkatkan fasilitas dan layanannya di stasiun-stasiun untuk memberikan pengalaman yang nyaman dan menyenangkan bagi para penumpang.

Seperti diungkapkan seorang pejabat dari China Railway International Limited, seperti dilaporkan Xinhua, penjadwalan kereta cepat telah disesuaikan dan dioptimalkan sesuai dengan hari libur nasional setempat dan kondisi arus penumpang guna meningkatkan kapasitas transportasi KCJB.

Jumlah perjalanan harian kereta cepat Whoosh telah ditambah dari 14 menjadi 40 perjalanan, dan total 48 perjalanan pada akhir pekan.

“Sejumlah 3.487 perjalanan telah dioperasikan dalam 100 hari pengoperasian KCJB, dan jumlah penumpang tertinggi yang diangkut dalam sehari tercatat 21.537 orang, sementara tingkat keterisian kursi harian tertinggi dilaporkan mencapai 99,6 persen,” urai pejabat tersebut seperti dilansir Antara.

Adapun fasilitas dan layanan di Kereta Whoosh yang ditingkatkan di antaranya lebih banyak restoran makanan cepat saji (fast food), toko minuman, dan toko serba ada tersedia di stasiun Halim, Padalarang, dan Tegalluar. Selain itu, Whoosh dilengkapi dengan fasilitas bebas hambatan (barrier-free facilities) untuk memenuhi berbagai kebutuhan penumpang dengan tepat.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Septian Hario Seto, menyatakan KCJB telah merevolusi perjalanan antara Jakarta dan Bandung, mengubahnya dari berbasis jalan raya menjadi berbasis rel.

“Saya yakin di masa mendatang, pola mobilitas kita akan berevolusi dari transportasi individu menjadi pendekatan yang lebih berorientasi pada transportasi massal. Oleh karena itu, kami sangat antusias untuk melanjutkan kerja sama dan memperluas jalur kereta cepat dari Jakarta hingga Surabaya via Yogyakarta,” bebernya.

Dengan kecepatan yang dirancang mencapai 350 kilometer per jam, kereta itu menghubungkan Stasiun Halim di Jakarta dengan Stasiun Tegalluar di Bandung, Provinsi Jawa Barat, kota terbesar keempat di Indonesia.

Sejak pengoperasian komersial KCJB pada Oktober 2023, waktu perjalanan antara Jakarta dan Bandung dipersingkat dari tiga jam lebih menjadi sekitar 46 menit saja. Hal itu menawarkan lebih banyak opsi bagi para pelancong, komuter, dan anggota keluarga yang tinggal terpisah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya