Bisnis
Selasa, 3 Mei 2022 - 07:10 WIB

Mudik Lagi Setelah 2 Tahun, Konsumsi Rumah Tangga Diproyeksi Naik

Dionisio Damara  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Setelah mudik kembali diperbolehkan seiring melandainya kasus Covid-19, perekonomian domestik diperkirakan terus melanjutkan tren pemulihan tahun ini.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menyampaikan, perkembangan tersebut juga didorong oleh vaksinasi yang terus meningkat. Saat ini, sekitar 70 persen masyarakat Indonesia telah disuntikkan dosis kedua vaksin Covid-19.

Advertisement

“Dengan perkembangan ekonomi yang menggembirakan, dan meredanya kasus Covid-19, pemerintah juga telah melonggarkan kebijakan PPKM dan mulai memperbolehkan tradisi mudik Lebaran setelah 2 tahun ditiadakan karena pandemi,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Senin (2/5/2022).

Pada kesempatan berbeda, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan bahwa konsumsi rumah tangga pada kuartal II/2022 diperkirakan akan meningkat tinggi, tentunya dengan salah satu pendorong adalah mudik Lebaran.

Advertisement

Pada kesempatan berbeda, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan bahwa konsumsi rumah tangga pada kuartal II/2022 diperkirakan akan meningkat tinggi, tentunya dengan salah satu pendorong adalah mudik Lebaran.

Josua mengatakan peningkatan konsumsi masyarakat pada periode tersebut juga didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring dengan kasus Covid-19 yang terkendali.

Baca Juga: Sektor Keuangan Stabil, Kredit Perbankan Tumbuh 6,67 Persen

Advertisement

Penyaluran Kredit Kendaraan

Di sisi lain, penyaluran kredit di sektor kendaraan bermotor pada Maret 2022 mencatat pembalikan atau rebound, setelah dua bulan sebelumnya yakni Januari- Februari masih berada di jalur kontraksi.

Laporan Analisis Perkembangan Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor atau KKB tumbuh 1,9 persen secara tahunan pada Maret, atau dari Rp103,2 triliun menjadi Rp105,2 triliun. Realisasi tersebut menjadi titik balik kinerja KKB yang sepanjang Januari-Februari 2022 masih mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan yang sama, penyaluran KKB pada Januari terkontraksi sebesar 3 persen dan 0,8 persen pada Februari. Secara keseluruhan, kinerja kredit konsumsi yang di dalamnya termasuk kredit pemilikan rumah (KPR), KKB, dan kredit multiguna per Maret 2022 tumbuh 6 persen year-on-year (YoY).

Advertisement

Baca Juga: Ternyata Mobil Listrik Bisa Dibeli Secara Kredit Lho, Minat?

Laju peningkatan KKB juga tecermin dari capaian kinerja PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang mengalami rebound pada kuartal I/2022. KKB BCA tercatat tumbuh 3,6 persen YoY dengan nilai keseluruhan mencapai Rp41,6 triliun.

“Pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja kuartal I/2022.

Advertisement

Jahja menuturkan kebangkitan bisnis KKB perseroan terutama ditopang oleh berbagai inovasi yang dilakukan selama pandemi Covid-19, khususnya perhelatan pameran secara virtual dan event BCA Expoversary 2022.

Baca Juga: Segini Pertumbuhan Penyaluran Kredit Properti BNI di Kuartal I/2022

Pelaksanaan Expoversary, lanjutnya, berkontribusi signifikan dalam mendorong kinerja portofolio KPR dan KKB di akhir Maret 2022.

Sejak awal pandemi, KPR mencatatkan pertumbuhan tertinggi, sementara KKB tumbuh positif untuk pertama kalinya. Pengajuan aplikasi kredit konsumer baru dari BCA Expoversary 2022 diharapkan berkontribusi positif bagi penyaluran kredit baru yang lebih tinggi pada kuartal II tahun ini.

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 8,6 persen YoY menjadi Rp637,1 triliun pada Maret 2022.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif