SOLOPOS.COM - Salah satu produk digital dari Bank Mandiri, Livin by Mandiri. (Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO — Beberapa warga Solo menjelaskan kemudahan yang mereka rasakan saat menggunakan produk digital dari bank.

Mereka menyebut, kemudahan dalam bertransaksi hingga beberapa fitur membuat mereka tertarik menggunakan aplikasi produk digital dari bank seperti Livin by Mandiri hingga Jenius.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Meskipun merasakan kemudahan dalam bertransaksi, mereka juga menyebut masih ragu untuk menyimpang di produk digital dari bank dalam nominal besar. Mereka mengatakan memiliki tabungan tidak lebih dari Rp2 juta di rekening produk digital perbankan.

Salah satu warga Solo yang memiliki rekening di bank digital adalah Maulana Ardhiyasa, 30, asal Purwosari yang bekerja sebagai karyawan swasta.

Kepada Solopos.com, Senin (3/2/2023), ia mengatakan sudah memiliki rekening produk digital dari bank sejak 2020. Ia menyebut kemudahan dalam bertransaksi menjadi alasannya saat itu membuka rekening bank digital.

“Saya punya aplikasi Jenius sejak 2020 awal, karena waktu itu ada fitur pembayaran untuk transaksi digital seperti bayar tagihan listrik, split bill sama awal-awal QRIS itu juga enggak semua bank umum dulu punya aplikasi buat membayar digital. Sampai sekarang masih digunakan meskipun enggak sesering dulu,” jelasnya Senin (3/7/2023).

Maulana mengatakan, ada beberapa alasan kenapa tidak lagi sering menggunakan produk digital dari bank, mulai dari keamanan hingga banyaknya perbankan konvensional yang sudah menyediakan layanan digital yang memudahkan.

“Sekarang penggunaannya enggak sesering dulu, karena semua bank punya layanan digital yang memudahkan buat transaksi, selain itu sudah agak khawatir kalau ada peretasan di bank digitalnya. Karena sekarang sepertinya banyak kasus data pribadi diambil, nomor PIN diambil sampai rekeningnya dikuras habis melalui aplikasi digital,” tegasnya.

Saat ini, Maulana menjelaskan uang di dalam produk digital dari bank miliknya hanya tinggal Rp2 juta. Ia menyebut, rekening di bank digital miliknya pernah mencapai Rp10 juta pada awal 2021.

“Sekarang cuman tinggal Rp2 juta, malah kadang cuman Rp100.000. Dulu bisa sampai Rp10 juta karena buat jajan atau transaksi non tunai, tapi sejak tahun lalu sudah enggak sebanyak itu karena layanan digital perbankan sudah banyak,” ucapnya.

Cerita serupa juga diungkapkan oleh karyawan swasta asal Laweyan, Alan Aditya, 29. Ia mengatakan memiliki rekening produk digital dari bank karena tergiur kemudahan transaksi, namun kini beralih menggunakan layanan digital perbankan dari bank konvensional.

“Dulu karena pembayaran non tunai belum banyak bank konvensional yang bisa, adapun masih terbatas, misalkan QRIS BCA ya khusus buat BCA atau ada minimal transaksinya, makanya buka rekening bank digital. Tapi karena sekarang semuanya bisa lewat aplikasi digital dari bank, jadi bank digitalnya saya tinggalkan,” ujarnya.

Alan menyebut, saat ini hanya punya Rp500.000 di rekening produk digital dari bank miliknya. Ia melanjutkan, sudah jarang menggunakan bank digital saat ini untuk bertarasaksi.

“Sekarang karena sudah jarang, paling rekening di bank digital cuman Rp500.000, dulu awal-awal buka rekening digital karena sering ada nominal Rp2 juta buat disimpang, apalagi mereka enggak ada biaya admin,” jelasnya.

Meskipun demikian, Alan mengatakan belum ada menghapus rekening produk digital dari bank miliknya. Ia menyebut ada beberapa fitur yang membuatnya bukan hanya bertransaksi namun juga bisa berinteraksi dengan temannya.

“Jadi ada fitur minta uang ke teman di Jenius, itu biasanya saya iseng minta Rp1 juta terus ditolak, buat bercanda saja sama kalau split bill juga pakai bank digital supaya lebih mudah,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya