Bisnis
Minggu, 21 Januari 2024 - 18:08 WIB

MTI Sebut Tahun Ini Pemerintah akan Kembangkan BRT di 5 Kota, Berikut Daftarnya

Galih Aprilia Wibowo  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang penumpang menunggu BRT Transjateng di Halte Salem 1, Sragen, Jumat (24/11/2023). (Istimewa/BKK Karangmalang)

Solopos.com, SOLO —  Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyebut pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sedang merencanakan lima kota, yakni Medan, Pekanbaru, Bandung, Semarang dan Makassar memiliki jalur khusus (dedicated lane) dengan layanan bus rapid transit (BRT).

Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno, melalui keterangan resmi yang dikirimkan kepada Solopos.com, Minggu (21/1/2024), mengatakan wacana tersebut bakal diawali di Medan dan Bandung.

Advertisement

Tahun ini bakal mulai dibangun dedicated lane di wilayah Medan dan Bandung. Di Kota Medan akan dibangun sepanjang 21 km dengan 33 halte dan 440 armada bus besar lantai rendah (low deck), serta 19 rute layanan langsung (direct service).

Sedangkan di Kota Bandung direncanakan jalur khusus koridor Bus Rapid Transit (BRT) sepanjang 17,3 km. Nantinya ada 16 rute layanan langsung (direct service), 27 halte dan dilayani sebanyak 357 armada bus.

Advertisement

Sedangkan di Kota Bandung direncanakan jalur khusus koridor Bus Rapid Transit (BRT) sepanjang 17,3 km. Nantinya ada 16 rute layanan langsung (direct service), 27 halte dan dilayani sebanyak 357 armada bus.

Jaringan ini menjangkau Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang. Di kawasan Jabodetabek, pada 2024 direncanakan akan membenahi program BisKita di Kota Bekasi, Kota Depok dan Kabupaten Bogor.

“Ke depan, program ini dapat diberikan ke Pemda lebih selektif dan Pemda juga harus bersungguh-sungguh akan turut membenahi angkutan umum di daerahnya. Jangka panjang diperlukan lembaga pembiayaan angkutan umum atau PSO Angkutan Umum, seperti sudah ada PSO Perkeretaapian,” ujarnya.

Advertisement

Dengan layanan transportasi publik yang aman, nyaman, dan murah diharapkan pengguna transportasi umum di Solo, Sukoharjo, dan Wonogiri semakin bertambah. Acara peresmian itu dihadiri Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Gubernur Ganjar mengatakan layanan BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri merupakan layanan ketujuh di Jawa Tengah sejak BRT Trans Jateng diluncurkan pada 2017.

Ganjar menyebut BRT Trans Jateng diluncurkan untuk menekan biaya pengeluaran transportasi terutama untuk warga kelas menengah ke bawah, termasuk di Wonogiri.

Advertisement

Menurutnya, transportasi menjadi salah satu penyumbang pengeluaran tertinggi warga. Tidak hanya itu, sektor transportasi juga kerap menjadi penyebab inflasi.

“Layanan transportasi ini untuk memfasilitasi kelompok marginal, warga miskin. Pikiran kita hanya satu, interkoneksi berjalan, akses transportasi yang baik bagi warga miskin,” kata Ganjar dalam sambutan peresmian BRT Trans Jateng, Selasa siang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif