Bisnis
Senin, 30 Mei 2022 - 20:15 WIB

MotoGP Mandalika Disebut Beri Nilai Tambah Ekonomi RI Rp4,5 Triliun

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memberikan trofi juara pertama kepada pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira (kedua kiri) disaksikan juara kedua pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo (kiri) dan juara ketiga pembalap Pramac Racing Johann Zarco (kanan) di podium seusai balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). ANTARA FOTO/Andika Wahyu/foc.

Solopos.com, JAKARTA — Penyelenggaraan MotoGP 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia sebesar Rp4,5 triliun.

“[Jumlah] ini di luar angka Rp700 miliar-Rp800 miliar yang kita perkirakan,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin (30/5/2022) seperti dilansir Antara.

Advertisement

Lebih lanjut, Sandiaga menyatakan kontribusi ajang MotoGP terhadap kenaikan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) NTB sebesar 1,46 persen secara tahunan (yoy) dengan peningkatan di sektor makanan dan minuman sebesar 1,04 persen, serta transportasi dan pergudangan 0,74 persen.

“Untuk pertumbuhan ekonomi NTB triwulan I tahun 2022 sebesar 7,76 persen, sementara pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional di angka 5,01 persen,” ucapnya.

Advertisement

“Untuk pertumbuhan ekonomi NTB triwulan I tahun 2022 sebesar 7,76 persen, sementara pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional di angka 5,01 persen,” ucapnya.

Ajang tersebut juga mendorong peningkatan jumlah penumpang ke NTB yang sangat signifikan, yakni melalui angkutan udara sebesar 94,81 persen dan angkutan laut 74,91 persen.

Baca Juga: Rara Pawang Hujan MotoGP Mandalika Kena Pajak, Wajib Lapor SPT Tahunan

Advertisement

Pertama, pelaku usaha mengalami peningkatan sebanyak 41 persen selama lomba balap sepeda motor internasional tersebut dengan 23 persen di antaranya berasal dari luar NTB.

Kedua, 59 persen pelaku usaha mendapatkan fasilitasi pelaksanaan MotoGP dan paling banyak memperoleh bantuan dari pemerintah sebesar 40,5 persen.

Baca Juga: Ada Bonsai Seharga Rumah di Sragen, Sandiaga: Tak Baik Buat Dompet Saya

Advertisement

Survei mencatatkan pula bahwa 46 persen pelaku usaha merupakan usaha rumah tangga. “Ini banyak ibu-ibu, emak-emak, UMKM-UMKM,” ungkap Sandiaga.

Saat penyelenggaraan MotoGP 2022, sebut dia, produk ekonomi kreatif yang paling laku ialah kuliner sebesar 50,43 persen, kriya 19,31 persen, fesyen 15,96 persen, dan lainnya 14,8 persen.

Pelaku usaha tercatat pula mengalami pergeseran pendapatan mulai dari Rp5 juta-Rp50 juta. “Jadi ini yang UMKM rasakan,” kata Sandiaga.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif