SOLOPOS.COM - Deretan mobil bermesin diesel di salah satu dealer mobil di Kota Solo yang saat ini sedang banyak diminati meskipun ada pembatasan pembelian solar subsidi, Kamis (26/1/2023).(Solopos.com/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) berjenis solar subsidi atau biosolar tak menghentikan minat warga Kota Solo yang ingin membeli kendaraan diesel.

Bahkan, warga Solo yang sudah memiliki mobil diesel mengaku tidak akan menjual mobil mereka meskipun harus membeli Pertamina Dex seharga Rp18.550 per liternya.

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

Alasan mereka yang tetap memilih mobil bermesin diesel tidak lepas dari konsumsi bahan bakar yang lebih irit dibandingkan yang menggunakan bensin.

Selain itu sistem pembakaran diesel yang lebih efisien dan servis yang lebih hemat juga menjadi pertimbangan.

Salah satu yang memiliki mobil bermesin diesel tersebut adalah Eko.

Tiga mobilnya bermesin diesel, mulai dari Mitsubishi Pajero 2017, Toyota Innova Reborn 2018, hingga Daihatsu Taft 1997 yang masih dirawat dan digunakannya dengan baik.

“Tiga mobil saya kebetulan memang diesel semua, dan digunakan untuk kegiatan sehari-hari mulai dari berangkat ke kantor sampai misal ada dinas ke luar kota. Memilih diesel karena melihat rasio saja, misalkan Innova yang pakai bensin 1:10 kalau yang diesel bisa 1:15 sampai 1:18, sama karakter diesel itu mesinnya enggak gampang panas,” terang pria berusia 54 tahun ini.

Mengenai biaya perawatan mobil diesel miliknya, Eko melakukan kalkulasi sederhana dan menyebut angka perawatan mobil berbahan bakar solar lebih murah dibandingkan berbahan bakar bensin.

“Saya sempat punya Toyota Fortuner yang berbahan bakar bensin, tetapi beberapa tahun lalu saya jual karena konsumsi bahan bakar yang besar dan perhitungannya untuk perawatan juga lebih mahal, bisa sampai 20 persen lebih mahal dibandingkan yang bermesin diesel,” tegasnya.

Mengenai kebijakan bahan bakar solar subsidi yang dibatasi, pria yang merupakan kontraktor mengaku tidak merasa keberatan. Karena secara kalkulasi rasio, kendaraan diesel lebih hemat dibandingkan mesin dengan bensin.

“Sebenarnya enggak keberatan dengan harga segitu dibandingkan sekarang Pertamax Rp12.900 harganya itu untuk konsumsi mobil yang pakai bensin sekitar 1 liter untuk 10 kilometer (1:10), sedangkan kalau yang diesel bisa sampai 1:18 ya jelas lebih hemat jatuhnya,” lanjut Eto.

Kisah hematnya kendaran bermesin diesel yang kemudian mengantarkan Wisnu Aji Prakoso untuk membeli mobil diesel pertamanya. Ditemui Solopos.com di sebuah dealer mobil bekas di Timuran, Banjarsari, Wisnu mengaku tertarik membeli salah satu kendaraan bermesin diesel.

“Rencananya mau ambil Pajero diesel tahun 2018 dan sudah janjian dengan pemilik dealernya. Harganya memang lebih mahal, tetapi kalau secara rasio penggunaan bahan bakar lebih hemat dibandingkan bensin. Saya juga diajak teman-teman untuk pindah ke kendaraan diesel,” terangnya.

Mengenai kebijakan pembatasan untuk membeli solar subsidi, pria berusia 31 tahun ini sudah memiliki perhitungan secara matang dan mengaku tidak keberatan dengan kebijakan tersebut.

“Kalau masalah harga bahan bakarnya, taruhlah Pertamina Dex per liter sekarang hampir Rp19.000. Tetapi, mobil diesel itu mesinnya besar dan menyerap banyak bahan bakar, jadi yang penting itu sekarang kenyamanan dalam mengemudi sama rasio bahan bakarnya berapa, misalkan 1:10 misalnya pakai bensin tentu jatuhnya akan lebih hemat kalau 1:18 kalau pakai diesel,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya