Solopos.com, SOLO — Seniman lokal yang menjadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diajak Pura Mangkunegaran untuk terus berkolaborasi.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, mengatakan kolaborasi merupakan salah satu penopang Pura Mangkunegaran Solo agar menjadi destinasi wisata yang terus relevan dengan zaman.
Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
Hal tersebut dia sampaikan dalam talkshow Mengoptimalkan Jaringan dan Pelayanan untuk Peningkatan Performa Bisnis sebagai rangkaian acara Program Kejar Mimpi Lokal Berdaya oleh CIMB Niaga di Solo Paragon Mall, Minggu (24/9/2023).
Bhre melanjutkan, kolaborasi penting sebagai tujuan bersama merawat kebudayaan. Mengajak semua pihak bekerja sama adalah upaya merawat kebudayaan agar terus lestari.
“Seni budaya ini sesuatu yang unik, akan kami jadikan suatu karya yang bisa diperkenalkan, harapannya ke level nasional dulu, sedangkan untuk ke level internasional bisa lewat perwakilan karya, yang merupakan aset mewakili bangsa,” ujar Bhre.
Tidak hanya itu, Bhre memastikan dalam kegiatan sehari-hari secara rutin akan diadakan berbagai konser dan kegiatan menarik lainnya untuk membuat Pura Mangkunegaran menjadi jujukan wisatawan.
Menurut Bhre, di tengah arus informasi yang sangat cepat saat ini, menunjukkan keelokan Kota Solo minimal via media sosial akan memberi dampak positif pada pariwisata Solo.
Di sisi lain, pelestarian seni budaya oleh Pura Mangkunegaran sendiri tidak terbatas hanya di Kota Solo.
Bhre menjelaskan ada sekitar 500-an pelaku seni di Solo, Karanganyar, Wonogiri, Boyolali, dan Gunung Kidul yang sampai hari ini masih berkolaborasi dengan Pura Mangkunegaran.
Bhre juga menceritakan rencana Pura Mangkunegaran selanjutnya yakni menjadi wadah yang bisa mengayomi masyarakat lewat kebudayaan untuk memenuhi sektor pariwisata, kesehatan, dan kebudayaan.
Tidak hanya bertumpu pada sektor kebudayaan, Soloraya juga terus bersolek untuk menjadi destinasi wellness tourism.
Wellness and Room Program Manager PT Rumah Atsiri Indonesia, Dewi Soesilowati, mengatakan sebagai pioneer destinasi wellness tourism di Soloraya, Rumah Atsiri Indonesia terus mengembangkan program-program baru terutama untuk mengenalkan pentingnya essential oil dalam kehidupan sehari-hari.
“Edukasi menjadi program di Rumah Atsiri, gunanya mengenalkan essential oil ini, karena belum banyak orang yang tahu tentang ini ya. Selain itu kami juga banyak mengadakan workshop membuat essential oil sebagai aromaterapi atau menjadi parfum,” ujar Dewi saat ditemui Solopos.com di tenant Rumah Atsiri Indonesia dalam Program Kejar Mimpi Lokal Berdaya oleh CIMB Niaga di Solo Paragon Mall, Solo, Minggu.
Menurut Dewi, sejak dibuka pada 2020 silam, Rumah Atsiri Indonesia telah secara stabil menjadi tujuan wisata unik di Tawangmangu, Karanganyar.
Pihaknya juga yakin wellness tourism akan terus berkembang di Tawangmangu dan terutama di Jawa Tengah sendiri.
Rumah Atsiri Indonesia tengah menyiapkan kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Bung Karno Solo untuk menjadi pusat pengembangan obat dari essential oil. Menurut Dewi, langkah tersebut menjadi salah satu upaya pengembangan wellness tourism di Soloraya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
