SOLOPOS.COM - Kementerian Perdagangan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan sederhana merek Minyakita seharga Rp14.000 per liter di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (6/7/2022). (BISNIS/Indra Gunawan).

Solopos.com, SOLO — Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Solo kembali menggelar Operasi Pasar Murah di Kantor Kecamatan Jebres, Solo, pada Senin (26/6/2023).

Dalam acara tersebut hadir perusahaan penyalur minyak goreng MinyaKita, PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Kepala Cabang PT RNI Solo, Heri Susetyo, mengatakan PT RNI rutin mengikuti Operasi Pasar Murah untuk menyalurkan minyak goreng MinyaKita ke masyarakat. Sebanyak 500 karton MinyaKita disalurkan lewat Operasi Pasar Murah pada Senin itu.

“Kami mengikuti Operasi Pasar yang dilaksanakan pemerintah, setiap pekan ada dua kali sehingga sebulan ada delapan kali. Kami juga ikut di Sukoharjo dan Wonogiri. Selanjutnya kami memasok pasar-pasar, sehingga tidak hanya dalam acara bazar seperti ini kami menjual produk MinyaKita,” papar Heri saat ditemui Solopos.com dalam acara tersebut.

Heri melanjutkan, penyaluran MinyaKita lewat pasar dilakukan melalui koordinasi dengan Dinas Perdagangan sebagai pihak penentu lokasi pendistribusian.

Di Solo ada 14 pasar tempat distribusi MinyaKita dengan jadwal teratur dari Dinas Perdagangan.

Dia mengatakan setiap bulan rata-rata pasokan MinyaKita untuk warga Solo sebanyak 3.000 karton, sehingga dalam waktu satu tahun ada 36.000 karton disalurkan ke warga Solo.

Menurut Hery, MinyaKita telah menjadi tren di masyarakat karena harga ekonomis dengan kualitas hampir setara dengan minyak premium. Namun saat ini MinyaKita belum memiliki tambahan provitamin A.

Meski begitu, Hery mengklaim MinyaKita masih lebih baik daripada minyak curah karena penyaluran minyak curah sulit dilakukan di Solo. Minyak curah diimpor ke Indonesia dengan kapal tongkang atau tanker untuk kemudian disimpan di tangki penimbun lewat pelabuhan.

Hal itu sulit dilakukan di Solo karena tidak ada pelabuhan di Kota Bengawan, sehingga penyaluran minyak curah di masyarakat terbatas dan mereka mulai beralih ke Minyakita.

Namun, Hery mengatakan jika sektor UMKM tetap memilih minyak curah.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso, mengatakan pihaknya menggandeng kelompok tani kawasan mandiri untuk mengantisipasi kenaikan harganya.

“Ada juga dari Toko Mitra Petani, kemudian kami juga menggandeng PT RNI [Rajawali Nusantara Indonesia] untuk menyalurkan minyak mereka yaitu MinyaKita. Harga berkisar antara Rp13.500 sampai 14.000,” ujar Eko saat ditemui Solopos.com dalam acara Operasi Pasar Murah.

Eko meneruskan harga pangan saat ini tergolong stabil. Namun pihaknya masih mengawasi fluktuasi harga karena mendekati Hari Raya Iduladha.

Menurut dia, harga pangan biasanya akan naik menjelang hari besar keagamaan. Dia menjelaskan, Operasi Pasar Murah sudah dilaksanakan tiga kali di Solo hingga pertengahan tahun 2023.

Kegiatan ini akan diselenggarakan lagi hingga akhir tahun tetapi lokasinya belum ditetapkan. Saat ini pelaksanaan sudah di lima kecamatan.

Operasi Pasar Murah juga didukung oleh beberapa perusahaan, antara lain Perum Bulog, Pedaringan, PPI, dan PT RNI.

Program juga diramaikan oleh Koperasi Pasar Ikan, Toko Mitra Tani, Kelompok Wanita Tani, serta Kawasan Mandiri Pangan. Eko mengatakan mereka adalah binaan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya