Bisnis
Jumat, 5 November 2021 - 21:53 WIB

Minyak Goreng hingga Sabun Diprediksi Sumbang Inflasi Awal November

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung salah satu pusat perbelanjaan di Solo melihat-lihat stok minyak goreng, Jumat (29/10/2021).(Ika Yuniati/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Beberapa komoditas kebutuhan masyarakat yaitu minyak goreng, cabai merah, daging ayam ras, hingga sabun dan detergen bubuk diprediksi menyumbang inflasi pada pekan pertama November 2021.

Bank Indonesia (BI) menyatakan jika diperinci, minyak goreng diperkirakan menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen secara bulanan (month to month/mtm), cabai merah sebesar 0,03 persen (mtm), daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), serta sabun detergen bubuk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Advertisement

“Sementara itu beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain bawang merah, tomat dan cabai rawit masing-masing sebesar minus 0,01 persen (mtm),” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat (5/11/2021), di Jakarta.

Baca juga: Jelang WSBK Mandalika, Sandiaga Bagi 3 Tips Sukses untuk Pelaku Ekraf

Dia menambahkan secara keseluruhan, jika mengacu pada Survei Pemantauan Harga (SPH) pekan pertama November 2021, perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2021 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,16 persen (mtm).

Advertisement

Dengan perkembangan tersebut, tambah dia, perkiraan inflasi November 2021 secara tahun kalender sebesar 1,09 persen (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,54 persen (year on year/yoy).

Lebih lanjut, Erwin menandaskan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mengawasi secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

“Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” jelasnya.

Advertisement

Baca juga: 2 Pinjol Mundur, Ini Daftar 104 Fintech Lending Terdaftar di OJK

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif