Bisnis
Senin, 4 Januari 2021 - 09:38 WIB

Meyakinkan! Perdagangan Perdana 2021 Rupiah Naik ke Level Rp13.900

Aprianto Cahyo Nugroho  /  Bisnis.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi THR (Reuters)

Solopos.com, JAKARTA--Nilai tukar rupiah menguat tajam pada awal perdagangan hari ini, Senin (4/1/2021), meskipun indeks dolar AS juga menguat.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau menguat 130 poin atau 0,93 persen ke level Rp13.920 per dolar AS setelah sebelumnya dibuka di posisi Rp13.917 per dolar AS.

Advertisement

Usia 20-An, Ini Beberapa Resolusi Pilihan Untuk Diwujudkan Pada 2021

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,257 poin atau 0,29 persen ke level 89,937.

Advertisement

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,257 poin atau 0,29 persen ke level 89,937.

Adapun pada akhir perdagangan 2020, Rabu (30/12/2020), rupiah ditutup naik 80 poin atau 0,57 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terkoreksi 0,11 persen menjadi 89,895.

Volatilitas Tinggi

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah sepanjang tahun 2020 memiliki volatilitas yang tinggi. Hal tersebut seiring dengan kepanikan pelaku pasar terhadap pandemi virus corona yang melanda dunia.

Advertisement

Menurut Ariston, potensi pelemahan rupiah masih terbuka pada awal 2021. Pelaku pasar diperkirakan masih mengkhawatirkan proses distribusi vaksin virus corona yang kemungkinan belum merata ke seluruh dunia.

Belum meratanya distribusi vaksin virus corona, lanjut Ariston, dapat memicu kenaikan jumlah kasus positif virus corona di Indonesia. Hal ini akan berimbas pada lesunya nilai mata uang rupiah.

Perkuat Edukasi Gejala Covid-19 dan Kontak Erat

Advertisement

Meski demikian, ia optimistis tren pergerakan nilai rupiah akan menunjukkan hasil positif. Salah satu sentimen yang mendorong penguatan tersebut adalah optimisme pelaku pasar terkait prospek pemulihan ekonomi pada 2021.

“Paket stimulus yang berjalan dann prospek penambahan di tahun depan akan mendorong pelemahan dolar AS yang berdampak pada penguatan rupiah,” jelasnya.

Ariston memperkirakan, tren positif tersebut akan berjalan secara berkelanjutan pada setelah kuartal I/2021. Nilai rupiah sepanjang tahun ini diprediksi di level Rp13.800 hingga Rp14.500 per dolar AS.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif