SOLOPOS.COM - Karyawan Kain Lukis Nasrafa melukis payung untuk menyambut Piala Dunia U-17 di Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Solo berharap bisa dilibatkan secara langsung dalam perhelatan akbar Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo.

Pemilik Kain Lukis Nasrafa, Yani Mardiyanto menyebut meski Solo juga ditunjuk menjadi tuan rumah, namun UMKM tidak terlalu banyak berperan.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Terutama UMKM di Solo kan tidak banyak berperan ya, artinya secara resmi  belum dikasih mandat untuk ikut berperan,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (22/11/2023).

Dia mengatakan seharusnya para pelaku yang bergeliat di UMKM yang memiliki kapasitas dilibatkan secara langsung. Atau setidaknya bisa membuat satu produk tertentu untuk Piala Dunia.

“Misalkan seperti di Jakarta di luar-luar stadion ada yang jual souvenir, kalau di Solo saya kok belum. Jadi kami lewatnya media sosial mempropagandakan itu, paling tidak dilihat bahwa UKM di Solo itu ikut berperan Piala Dunia,” kata dia.

Yani berharap ke depan jika ada acara nasional atau internasional UMKM bisa terlibat secara langsung. Dia mengatakan paling tidak UMKM yang memiliki kapasitas dikumpulkan dan diberikan waktu untuk ikut memeriahkan acara tersebut.

“Itu kalau regulasi membolehkan, diberi kepercayaan produksi [produk untuk Piala Dunia] teman-taman langsung berkreasi,” kata dia.

Meski begitu, Yani saat ini sudah mempersiapkan produk khusus sebagai bentuk dukungan atas terselenggaranya Piala Dunia U-17 di Solo. Dia membuat payung lukis dan topi yang bertuliskan “Tuan Rumah” dengan gambar bola.

“Tapi tidak langsung kita sebut namanya Piala Dunia, karena ini secara regulasi takut menyalahi, akhirnya saya mengambil gambar bola dan [tulisan] tuan rumah gitu,” kata dia.

Meski tidak secara resmi ditunjuk, Yani merasa sebagai kreator perlu turut memeriahkan pesta sepak bola yang tidak mesti setiap tahun ada di Solo. Dia mengatakan UMKM Solo juga harus terus kreatif dan inovatif dengan membuat produk baru.

“Saya harus di garda terdepan untuk urusan begini. Makanya kita peran kita sebagai kreator Kota Solo Kota Kreatif kan di semua lini dan di semua event apalagi tingkat dunia harus ikut,” kata dia.

Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL), Alpha Febela Priyatmono mengatakan memang belum ada koordinasi secara intens terkait pelaksanaan Piala Dunia U-17 di Solo. Dia mengaku memang ada dampak peningkatan pengunjung di Laweyan.

“[Tapi] kalau itu [para pelaku UMKM batik] bisa jadi satu kesatuan dengan event dampaknya bisa lebih luar biasa,” kata dia ketika ditemui di Hotel Solia Zigna Solo, Selasa.

Hal yang sama disampaikan Ketua Paguyuban Kampung Batik Kauman, Gunawan Setiawan berharap pelaku UMKM, terutama batik di Kauman, bisa dilibatkan secara langsung agar dampak ekonomi bisa dirasakan lebih besar. Tidak hanya sekedar peningkatan kunjungan wisata.

“Saya berharap, kita dilibatkan dalam acara-acara seperti ini dalam arti [batik kan] menjadi produk kebanggaan Kota Solo. Dan tentunya kita tidak hanya digarap perorangan, kita kan satu komunitas,” kata dia.

Gunawan mengusulkan ke depannya agar para pelaku UMKM termasuk kampung batik di Solo untuk dilibatkan secara langsung. “Atau mungkin belum kebacut [selesai] kan [event Piala Dunia U-17 di Solo]. Nah monggo secara resmi dikunjungi lagi lebih keren” kata dia.

Minimal menurutnya, keterlibatannya bisa dalam bentuk menyediakan oleh-oleh untuk para penonton, official, sampai pemain dari tim peserta Piala Dunia U-17. Dia mengatakan hal tersebut bisa menjadi kebanggaan tersendiri.

“Suatu kebanggan sekali kalau industri kita, mendapat kepercayaan membuat oleh-oleh atau souvenir Piala Dunia, karena itu pasti akan jadi cerita kalau Kota Solo jadi penghasil souvenir Piala Dunia, itu kebanggan, ini jadi promosi bersama kan,” kata dia.

Dia mengatakan pihaknya tidak melulu melihat nilai rupiah yang masuk.Namun yang lebih penting lagi, kepercayaan dari FIFA dan PSSI dan UMKM dan pengrajin batik.

“Jadi kita yang selama ini melestarikan batik itu merasa terlibat. Melestarikan itu sulit lo,” kata dia.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo, Rini Kusumandari mengatakan penunjukan UMKM untuk membuat souvenir Piala Dunia U-17 langsung dari pihak FIFA, bukan dari pemerintah.

“UMKM  langsung dari FIFA yang menunjuk untuk pembuatan souvenir,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Selasa.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Perindustrian Kota Solo, Wahyu Kristina mengatakan meski dari pihak federasi tidak menunjuk langsung UMKM, namun banyak yang berinisiatif langsung maupun tidak langsung memeriahkan Piala Dunia U-17.

“UMKM kita sangat adaptif, begitu ada info event mereka akan bergerak menyemarakkan event tersebut dengan produk-produknya. Tidak selalu produk yang dibuat khusus, tapi produk yang selama ini sudah mereka produksi,” kata dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya