Solopos.com, MALANG—Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah atau MES Kota Malang mendorong masyarakat untuk berinvestasi saham-saham syariah yang dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia karena berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi.
Ketua Umum PD MES Kota Malang Makhrus Sholeh mengatakan dana idle di masyarakat sebenarnya masih banyak. Jika berinvestasi, biasanya masyarakat memanfaatkan untuk membeli tanah dan emas. Ada juga yang ditempatkan di bank.
“Namun, apapun jenis investasi, ada kelebihan dan kekurangannya,” ujarnya di Malang, Kamis (29/7/2021).
Baca Juga: BPS Solo Survei Perilaku Masyarakat Masa Pandemi, Apa Dampaknya?
Baca Juga: BPS Solo Survei Perilaku Masyarakat Masa Pandemi, Apa Dampaknya?
Seperti berinvestasi di tanah, kata dia, memang sering menjanjikan keuntungan yang tinggi. Namun aset tanah tidak likuid, tidak bisa sewaktu-waktu dijual dengan harga pantas saat orang membutuhkan dana segar.
Begitu juga dengan bank, return bank sangat kecil sehingga orang menempatkan dana di bank untuk keamanan saja, agar pemenuhan kebutuhan mereka seperti untuk kegiatan bisnis bisa lebih mudah dan lancar.
Baca Juga: Mal Masih Tutup, Pemkot Solo Siap Kehilangan Pendapatan
Namun, dia mengingatkan, investasi di saham bagaimanapun risikonya lebih besar bila dibandingkan menempatkan dana di perbankan, meski juga menjanjikan keuntungan yang lebih besar.
Karena itulah, kata Makhrus, investor harus benar-benar teredukasi dengan baik terkait investasi saham di pasar modal. Masyarakat harus mengetahui keuntungan dan risiko berinvestasi di saham, termasuk saham-saham syariah.
Karena alasan itulah, kata dia, PD MES Kota Malang bersedia memfasilitasi pelatihan bagi calon investor di pasar modal dengan memberikan pelatihan-pelatihan.
Baca Juga: Harga Telur, Daging Ayam, dan Cabai Paling Fluktuatif di Solo
PD MES Kota Malang akan menjalin kerja sama dengan OJK dan Perwakilan BEI Surabaya untuk dapat memberikan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi di saham-saham syariah.
Dengan aktifnya masyarakat berinvestasi dengan bertransaksi saham-saham syariah yang dicatatkan di BEI, kata dia, maka dana idle masyarakat bisa produktif, tidak hanya disimpan di rumah.
Dengan maraknya perdagangan saham-saham syariah, dia menilai, maka masyarakat dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan sektor riil karena ekonomi bisa ikut bertumbuh.
“Tapi masyarakat harus teredukasi terlebih dulu sebelum mereka memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal, bertransaksi pada saham-saham syariah,” katanya.