SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana toko ritel modern. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) merespons baik rencana pembangunan salah satu peritel terbesar di Asia dan Timur Tengah, Lulu Hypermarket di Jebres.

Berdasarkan catatan Solopos.com, PT Lulu Group Retail meresmikan kerja sama dengan Pemkot Solo pada Road to G20: Investment Forum di Hotel Alila Solo, Rabu (18/5/2022) lalu.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Menurut Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Jawa Tengah, Liliek Setiawan kerja sama dengan Pemkot Solo tersebut dapat memberikan ruang display dan pemasaran bagi 500-an merek yang ada di Indonesia. Dengan 42 merek lokal dari Jawa Tengah.

“[Sebanyak] 568 brand kami ini sangat menbutuhkan tempat. Kami menyambut baik memang ada peritel modern yang bekerja sama dengan pemkot,” kata Liliek saat dihubungi Solopos.

Liliek menilai, ritel modern tersebut berpotensi membuka ruang bagi puluhan brand yang ada di Jawa Tengah sendiri.

Baca Juga: Lulu Hypermarket Dibangun di Jebres Solo, Ketua LPMK: Warga Belum Diajak Bicara

Selain itu Lulu Hypermarket yang bekerja sama dengan Pemkot Solo dinilai mempunyai beberapa keunggulan. Liliek juga memandang peritel kelas internasional juga membutuhkan kerja sama dengan untuk memperkuat penjualan.

“Peritel modern ini menjadi platform. Saya memahami dari sisi peritel butuh mitra untuk perkuat buying power. Ini kesempatan mutualisme apalagi kerja samanya dengan Pemkot,” kata dia.

Ada tiga poin yang bisa jadi peluang bagi Hippindo. Pertama, hadirnya Lulu Hypermart dapat menjadi kesempatan belajar bagi dunia ritel modern internasional. “Kami berharap ini akan lebih banyak peluang unuk teman-teman dari skala medium sampai high untuk up skill,” kata dia.

Kedua, Hippindo memandang kerja sama antara Pemkot Solo dan PT Lulu Group tersebut mampu menyediakan ruang pemasaran dan mengangkat kelas sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Solo.

“Kesempatan bagi UMKM kita untuk masuk di ritel modern dan naik kelas. Karena ini kerja sama dengan Pemkot,” papar dia.

Baca Juga: Produk UMKM Lokal Solo Belum Tembus Ritel Besar, Lulu Hypermarket Jadi Harapan

Ketiga, kerja sama yang dibangun dengan Pemkot Solo menjadi suatu jaminan bila mana nantinya sektor UMKM dan produk lokal tak mendapat tempat.

“Ada semacam garansi karena berpihak pada UMKM. Kan ada MoU khusus, sehingga kalau ada apa-apa, kita bisa bicarakan dengan Pemkot,” ujarnya.

Tak hanya itu, Liliek memandang tak semua ritel modern dan pusat perbelanjaan di Indonesia mempunyai harga sewa yang dapat dijangkau oleh pelaku usaha lokal. Sehingga lagi-lagi produk lokal sering kali mendapat posisi yang tak strategis di sektor bisnis.

“Kita lihat pusat belanja di ibu kota, mereka hanya lihat siapa yang berani bayar tinggi. Sedikit sekali merek jenama lokal yang mendapat posisi strategis,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya