Bisnis
Selasa, 21 Desember 2021 - 15:02 WIB

Meramal Perbankan Era Digital, Gimana Nasib Kantor Cabang dan Pegawai?

Rika Anggraeni  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi digital banking. (freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang mengalami digitalisasi. Dengan digitalisasi, hampir semua proses perbankan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, tanpa harus datang ke kantor cabang.

Dengan demikian, arus digitalisasi membawa perubahan yang luar biasa terhadap sektor perbankan, termasuk bank-bank besar yang memiliki jaringan kantor cabang, mesin anjungan tunai mandiri (ATM), serta pegawai yang tersebar di pelosok Tanah Air.

Advertisement

Sementara itu, bank digital berlomba-lomba membuat aplikasi dan menebar promo menarik untuk memperbesar customer base dan dana pihak ketiga (DPK).

Baca Juga: Jadi Pro dan Kontra, Ini Daftar Tarif Hotel untuk Karantina Covid-19

Advertisement

Baca Juga: Jadi Pro dan Kontra, Ini Daftar Tarif Hotel untuk Karantina Covid-19

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah menilai, bank digital merupakan bank masa depan. Artinya, bank digital tidak memiliki banyak kantor cabang, mesin ATM, dan karyawan dalam jumlah besar.

“Di masa depan, kantor cabang dan mesin ATM akan menjadi beban yang harus disingkirkan,” ujar Piter pada pekan lalu.

Advertisement

“Dengan argumentasi itu, bank-bank besar harus segera membuat rencana bagaimana mengurangi kantor cabang dan ATM, sebelum semuanya menjadi beban. Demikian juga dengan pegawai,” jelasnya.

Baca Juga: Petani Milinel Hanya 11,6 Persen, Pemerintah Berikan Berbagai Stimulus

Di sisi lain, Piter menyatakan bahwa bank digital tetaplah bank. Artinya, fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediasi.

Advertisement

Lebih lanjut, kata Piter, bank-bank besar harus membuat aplikasi digital untuk penyerapan dana masyarakat. Piter menilai, bank-bank besar juga harus membuat aplikasi untuk menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit.

Pasalnya, Piter menilai bahwa saat ini belum banyak bank yang sudah mengembangkan aplikasi untuk penyaluran kredit.

“Jadi bank besar, harus segera menyusun strategi pengurangan kantor cabang, ATM dan juga SDM, sembari mempersiapkan aplikasi-aplikasi digital untuk melaksanakan fungsi pengumpulan dana dan penyalurannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit,” tutupnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif