Bisnis
Kamis, 3 November 2022 - 17:03 WIB

Merakyat, Begini Strategi BRI Memberdayakan Ekonomi Masyarakat Labuan Bajo NTT

Bc  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu Agen BRILink saat melayani nasabah. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI terus berupaya memperluas bisnis berbasis ekonomi kerakyatan untuk mewujudkan inklusi keuangan di wilayah Indonesia bagian timur, tepatnya Nusa Tenggara Timur (NTT).

BRI merancang berbagai program pemberdayaan, seperti agen yang biasa disebut Agen BRILink. Hal ini dalam rangka memperkuat perekonomian nasional dengan mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia.

Advertisement

Salah satu AgenBRILink di Nusa Tenggara Timur (NTT), Alias, bergabung menjadi agen karena ingin membantu masyarakat yang membutuhkan layanan jasa keuangan. Alias merupakan nasabah BRI dan menjadi AgenBRILink sejak tiga tahun terakhir.

“Sebelum ada AgenBRILink, masyarakat yang memerlukan layanan perbankan harus datang ke Labuan Bajo. [Itu] memakan waktu sekitar dua jam dan biaya mahal,” ujarnya.

Advertisement

“Sebelum ada AgenBRILink, masyarakat yang memerlukan layanan perbankan harus datang ke Labuan Bajo. [Itu] memakan waktu sekitar dua jam dan biaya mahal,” ujarnya.

Ia mengungkapkan masyarakat sangat terbantu dengan perannya sebagai AgenBRILink. Selain menjadi AgenBRILink, Alias juga memanfaatkan pinjaman KUR BRI sebagai modal berjualan di toko. Dia berdagang suvenir khas Pulau Komodo.

Baca Juga : Full Senyum, Agen BRILink Ini Bisa Layani Warga hingga 1.000 Transaksi

Advertisement

Tak hanya AgenBRILink, ada pula Program Pojok Mantri Desa (PMD) di Kantor Kelurahan Labuan Bajo. Program tersebut melibatkan Mantri BRI, Hepy Nur Yuliani, sebagai penanggung jawab. Kehadiran PMD mampu memetakan potensi di wilayah tersebut dengan karakteristik masyarakat.

Setiap warga yang ingin mengurus administrasi Kartu Tanda Penduduk (KTP), izin usaha maupun surat lain akan bertemu dengan Mantri BRI. Jadi, nasabah tidak harus ke kantor kelurahan untuk mengajukan pinjaman maupun simpanan. Masyarakat dapat menghubungi Mantri BRI pada kontak yang tersedia di kelurahan.

Klaster Usaha Binaan

Program BRI juga menyentuh kelompok usaha oleh-oleh industri abon ikan. Ketua Kluster Usaha Binaan Indolatifa, Indomase, menuturkan abon ikan menjadi produk makanan ringan khas Labuan Bajo.

Advertisement

Baca Juga : Tata Kelola Baik, Predikat BRI Naik Menjadi Leadership AAA

Indomase merupakan nasabah KUR BRI yang mendapatkan plafon Rp75 juta dari BRI Unit Labuan Bajo. Dia seorang ibu yang menjadi perintis usaha makanan ringan di Labuan Bajo. Ia mengajak para perempuan di sekitarnya untuk membentuk klaster usaha camilan.

Produknya tak hanya olahan abon ikan, tapi juga kue kacang, stik kelor dan lainnya. “BRI telah membantu saya mengembangkan usaha. Saya bisa bermanfaat untuk masyarakat di Batu Cermin,” kata Indomase.

Advertisement

Selain itu ada program Klaster Usaha Binaan Perajin Patung Komodo yang diketuai Saeh. Dia juga nasabah KUR BRI dengan akses plafon permodalan Rp50 juta dari BRI Unit Labuan Bajo.

Saeh merupakan generasi ketiga dari keluarga pemahat handycraft asli Pulau Komodo. Saeh mengajak warga di sekitar Pulau Komodo membentuk kelompok pembuat patung dari bahan kayu waru. Anggotanya mencapai 17 orang.

Spot Pemasaran Produk UMKM

Baca Juga : BRI Borong 5 Penghargaan AHI 2022, Dirut Sunarso Jadi Pemimpin BUMN Terpopuler

BRI Labuan Bajo mendukung perajin patung komodo dengan memasarkan hasil produksi Saeh dan kelompok usahanya di BRI Cafe?. Selain itu melibatkan Saeh di pameran BRI.

Saeh berharap BRI terus membantu lebih banyak perajin dalam penyediaan modal dan memfasilitasi pemasaran produk. “BRI membantu saya mengembangkan usaha melalui KUR BRI sehingga saya bisa melalui masa pandemi saat sektor pariwisata terpuruk,” ungkap Saeh.

BRI Café merupakan sinergi antara BRI dan Pegadaian sebagai bagian dari Holding UMi. Di BRI Cafe? terdapat money changer BRI dan The Gade Coffee & Gold dari Pegadaian.

BRI Cafe? juga menyediakan spot pemasaran produk UMKM, yaitu beberapa cinderamata dan oleh-oleh khas Pulau Komodo dan Labuan Bajo. Ke depan, perseroan akan terus memperkuat program-program tersebut sebagai penopang pertumbuhan BRI yang berkelanjutan. Dengan demikian, sustainability pertumbuhan bisnis BRI terjaga dan semakin kuat.

Baca Juga : Investasi Kian Mudah, Aplikasi BRImo Hadirkan Fitur e-SBN

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif