SOLOPOS.COM - Tengkleng salah kuliner khas Solo. Warga Solo disebut suka jajan kuliner. (Solopos.com/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SOLO – Solo disebut memiliki potensi besar sebagai kota kuliner dan kota gastronomi. Namun sebagai tujuan wisata, Solo harus tetap memperhatikan aspek lain, seperti aspek amenitas.

Amenitas merupakan segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di suatu destinasi.

Promosi Jelang HUT ke-59, Telkom Gelar Customer Gathering hingga Beri Bantuan ke UMKM

Dosen Program Studi D3 Usaha Perjalanan Wisata Sekolah Vokasi UNS, Deria Adi Wijaya, mengatakan ketika bicara gastronomi, maka sudah berada pada level yang lebih kompleks. Bukan hanya pengetahuan ragam makanan, namun lebih kepada pengetahuan yang berada di balik makanan tersebut. Misalnya mengenai sisi historis makanan, bahan bakunya, filosofi dan lainnya.

“Saya rasa Solo potensinya luar biasa jika bicara daya tarik dari makanan khasnya. Begitu juga terkait story telling dari makanan tersebut,” jelas dia, Rabu (5/6/2024).

Misalnya ketika bicara tentang menu tengkleng, maka akan tersaji cerita tentang sejarah tengkleng, bahan bakunya hingga alasan kenapa menu tersebut tercipta. Begitu juga dengan menu-menu lain.

“Ini sebenarnya yang menjadi satu tantangan baru untuk para praktisi pariwisata untuk membuat atraksi wisata, tidak hanya berkunjung ke restoran. Jadi sebelum menghidangkan ada sedikit edukasi soal makanan itu. Mungkin itu nanti lebih kompleks untuk implementasinya. Tidak hanya makan terus pulang. Mestinya ada experience yang lebih dibandingkan [wisatawan] yang tidak mengambil paket gastronomi,” jelas dia.

Dia kembali menegaskan, terkait menu-menu khas tersebut, Solo memiliki potensi yang luar biasa, tinggal bagaimana mengemasnya. “Jadi saya rasa Solo memiliki kesempatan untuk menjadi kota gastronomi,” lanjut dia.

Diharapkan ketika ada status baru untuk Solo, berkaitan dengan gastronomi, juga akan membawa dampak positif dari sisi perekonomian masyarakat sebab makanan-makanan khas yang disajikan di Solo, juga banyak ditemui di level UMKM. Untuk itu perlu upaya mengemas semuanya agar bisa menarik perhatian wisatawan, juga menghidupkan UMKM kuliner di Solo.

Di sisi lain dia menilai dalam pengembangan pariwisata, juga perlu memperhatikan beberapa aspek. Selain atraksi dan aksesibilitas, aspek penting lain adalah soal amenitas.

“Itu penting diperhatikan sebab sebaik apapun daya tarik wisata, termasuk wisata kuliner, jika tidak didukung amenitas, tingkat kepuasan wisatawan tentu kurang. Dikatakan jika salah satu peran dari amenitas adalah membuat wisatawan lebih lama tinggal dan nyaman, sehingga spend money lebih banyak,” kata dia. Ketika wisatawan merasa nyaman dan puas berwisata di Solo, harapannya tentu mereka akan kembali lagi ke Solo.

Dalam hal ini tentunya membutuhkan peran dari banyak pihak. Termasuk dari para stakeholder maupun investor yang melirik Kota Solo untuk mulai menggagas penyediaan sarana kuliner yang mempertimbangkan kuantitas namun tidak meninggalkan kualitas produk dan pelayanannya. Dengan begitu, ketika ada rombongan besar datang ke Solo juga terlayani dengan baik.

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya