Bisnis
Kamis, 6 Juni 2024 - 17:59 WIB

Menuju Kota Gastronomi, Asosiasi Chef Sebut Kuliner Solo Punya Potensi Besar

Galih Aprilia Wibowo  /  Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Surga Kuliner Solo, Selat Mbak Lies (Tangkapan Layar)

Solopos.com, SOLO–Indonesian Chef Association (ICA) BPD Jawa Tengah (Jateng) menilai kuliner di Solo mempunyai potensi yang besar seiring dengan rencana mengusulkannya sebagai City of Gastronomy atau Kota Gastronomi.

Ketua ICA Jateng, Hendro Purwanto, menyebut sejauh ini kuliner Kota Solo cukup berkembang dengan pesat.

Advertisement

“Perkembangan bisa dilihat semakin banyaknya rumah makan, restoran banyak yang buka, minat masyarakat cukup tinggi dengan varian menu yang ditawarkan,” terang Hendro saat dihubungi Solopos.com, Kamis (6/6/2024).

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno berencana mengusulkan Kota Solo sebagai City of Gastronomy kepada UN Tourism. Hal yang menjadi alasan yakni karena Solo memiliki kuliner yang beragam dengan sejarah yang kuat.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno berencana mengusulkan Kota Solo sebagai City of Gastronomy kepada UN Tourism. Hal yang menjadi alasan yakni karena Solo memiliki kuliner yang beragam dengan sejarah yang kuat.

Saat memberikan sambutan acara penutupan Solo Great Sale (SGS) 2024 di halaman Balai Kota Solo, Minggu (2/6/2024), Menparekraf menyebut saat ini hanya Bali yang memiliki penghargaan tersebut.

Lebih lanjut, Hendro menyatakan untuk menjadi Kota Gastronomi, sambung Hendro, harus ada ciri khas makanan lokal dan budaya khususnya kuliner di kota tersebut.

Advertisement

“Dan yang perlu dipersiapkan adalah sumber daya manusia [SDM], yang mampu menyajikan makanan dengan aman dan sehat,” kata dia.

Lebih lanjut, Hendro menguraikan kuliner di Solo cukup unik. Misalnya ada makanan sesaji jadi makanan cepat saji. Kuliner Kota Solo juga menjadi daya tarik sendiri untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.

Menurutnya, kuliner di Solo bercita rasa manis. Kuliner di Solo juga selalu dipadukan dengan budaya. Misalnya selat Solo dan bistik yang juga mengadopsi makanan barat.

Advertisement

Dia menjelaskan sebagai asosiasi pihaknya berfokus untuk menjaga dan melestarikan, serta mengedukasi masyarakat agar kuliner tradisional Nusantara bisa diwariskan ke generasi berikutnya.

Untuk menjaga eksistensi makanan tradisional, Hendro menyebut makanan di Indonesia harus dikemas secara menarik karena akan memberikan daya tarik tersendiri.

Mengutip Kantor Berita Antara, Solo kaya dengan makanan khas yang dikenal kelezatannya seperti nasi liwet, selat, timlo, tengkleng, hingga camilan populer  seperti serabi, kroket, dan sosis. Aneka makanan tersebut bisa ditemui di warung pinggir jalan hingga kafe dan restoran yang kian menjamur di Kota Bengawan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif