Bisnis
Jumat, 16 September 2022 - 11:10 WIB

Menteri Erick: Garuda Indonesia Setop Jual Tiket First Class

Asahi Asry Larasati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) melakukan pengecekan mesin di Pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada haji 1443 H/2022 di Hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (2/6/2022). (Antara/Muhammad Iqbal)

Solopos.com, JAKARTA–PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyetop penjualan tiket First Class dan memilih fokus pada kelas lain pada rute penerbangan domestik.

Maskapai penerbangan pelat merah itu akan fokus pada kelas Bisnis, Ekonomi, dan Premium karena lebih cocok dengan permintaan pasar.

Advertisement

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Garuda akan menghentikan sebagian besar rute penerbangan untuk memangkas biaya, kecuali beberapa rute khusus termasuk penerbangan haji ke Arab Saudi.

“Selama ini Garuda memiliki model bisnis yang salah di masa lalu, dengan biaya sewa jauh di atas rata-rata industri sehingga kami harus memperbaikinya,” jelas Erick Thohir.

Advertisement

“Selama ini Garuda memiliki model bisnis yang salah di masa lalu, dengan biaya sewa jauh di atas rata-rata industri sehingga kami harus memperbaikinya,” jelas Erick Thohir.

Maskapai yang sudah mengudara sejak 1940-an tersebut sedang membenahi operasinya untuk memenuhi tujuan kembali ke laba operasi 2023 sambil merestrukturisasi utang sekitar US$9,5 miliar.

Hal tersebut dilakukan guna mempersempit kerugiannya pada kuartal pertama dan berencana untuk meningkatkan armadanya menjadi 120 unit yang sebelumnya 30 unit, secara bertahap kembali ke ukuran pra-pandemi.

Advertisement

Erick menambahkan nantinya Garuda memperoleh pesawat tambahan dari satu atau dua lessor yang ditugaskan oleh Boeing Co atau Airbus SE.

Bahkan, dia memperkirakan total sebanyak 1.800 pesawat mampu melayani seluruh masyarakat Indonesia.

Selain itu, Kreditur Garuda, termasuk penyewa pesawat, awal tahun ini menyetujui rencana untuk merestrukturisasi kewajiban senilai Rp142 triliun (US$9,5 miliar).

Advertisement

Perjanjian tersebut memberi perusahaan lebih banyak ruang kepala keuangan karena berupaya memanfaatkan rebound dalam perjalanan udara.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Erick Thohir: Garuda Indonesia Setop Jual Tiket First Class

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif