SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan sebagai dampak El Nino. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut dampak El Nino terhadap produksi pertanian kali ini lebih mengerikan. Bahkan, dia menyebut efeknya bisa lebih panjang sampai Februari 2024.

“El Nino bukan lagi El Nino biasa, bukan lagi super, tapi sudah masuk Gorila El Nino,” ujar Amran saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR-RI di Komplek Parlemen, Senin (13/11/2023). El Nino secara nyata telah memukul produksi beras tahun ini.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Dia menyebut, produksi beras 2023 hanya sekitar 30 juta ton, turun dibandingkan produksi pada 2022 yang mencapai sekitar 31 juta ton. Produksi beras yang melorot, kata Amran membuat pemerintah terpaksa melakukan impor hingga 3,5 juta ton.

Meskipun diakui, impor beras berbahaya bagi ketahanan pangan dan negara. Namun, Amran menyebut impor beras impor saat ini mengalami hambatan karena adanya pembatasan ekspor yang dilakukan negara lain. Bahkan, kata Amran, ada 22 negara telah membatasi ekspor pangannya saat ini, termasuk India.

“Bisa kita bayangkan apa yang terjadi mau impor tidak ada. Tantangan yang sangat kompleks, El Nino berdampak ke penurunan produksi, konflik geopolitik menyebabkan terganggu distribusi pangan dan adanya restriksi ekspor produsen pangan,” tuturnya.

Oleh karena itu, Amran menegaskan bahwa solusi terbaik untuk mengantisipasi dampak buruk El Nino adalah meningkatkan produksi. Kementan pun tengah mengajukan anggaran belanja tambahan (ABT) tahun anggaran 2023 untuk program percepatan tanam dan peningkatan produksi beras dan jagung sebesar Rp5,8 triliun.

Dari program tersebut, Kementan menargetkan tambahan produksi beras minimal 1 juta ton di tahun depan. Dengan begitu, produksi beras 2024 dibidik naik menjadi 32 juta ton. Menurut Amran, program tersebut menjadi penting untuk segera dilakukan untuk menghindari dampak El Nino yang lebih parah.

Bahkan, dia mengklaim program peningkatan produksi itu menjadi upaya menekan impor beras di tahun depan. Amran menyebut Direktur Jenderal Anggaran pun telah merestui usulan ABT Kementan sebesar Rp5,8 triliun itu. “Saya katakan El Nino tidak mengenal anggaran, dia datang begitu saja dan pergi begitu saja. Yang penting Rp5,8 [triliun] jangan dicoret. Karena insentif El Nino kan ada BLT El Nino,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Mentan Sebut Ungkap Mengerikan El Nino ke Sektor Pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya