SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Istimewa/Youtube Ministry of Finance Republic Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menilai masih banyak aset negara yang tidak terurus dan seolah-olah menjadi tempat tinggal atau sarang hantu tuyul. Dia mengingatkan perlu adanya optimalisasi seluruh barang milik negara.

Hal tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam sambutannya di acara Anugerah Reksa Bandha: Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara. Sri Mulyani memberikan sejumlah penghargaan bagi kementerian serta lembaga yang mampu mengoptimalkan dan mengelola barang milik negara (BMN) dengan baik.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Menurutnya, masih terdapat persepsi di masyarakat maupun orang pemerintahan, bahwa aset negara tidak perlu diurus. Akibatnya, banyak aset negara yang kerap terbengkalai atau tidak membawa manfaat maksimal, misalnya aset-aset di lokasi strategis yang hanya menjadi gudang.

“Banyak, ada kaveling tanah, kantor, yang letaknya di tempat strategis tetapi dia cuma dipakai untuk gudang. Bahkan, dia sebetulnya sudah kosong, suwung [terasa hampa], tempatnya tuyul hidup di situ,” ujar Sri Mulyani pada Rabu (23/11/2022).

Sri Mulyani menyebut bahwa pemerintah harus mendorong optimalisasi seluruh aset negara tanpa terkecuali, berapapun nilainya. Optimalisasi aset bukan hanya dapat menjaga nilai dari BMN tersebut, tetapi bisa memberikan tambahan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Baca Juga: Asa setelah G20, BRI Komitmen Buka Akses Pelaku UMKM ke Rantai Global

Optimalisasi aset itu menurutnya menjadi lebih krusial setelah pandemi Covid-19. Pemerintah perlu memaksimalkan seluruh sumber dayanya untuk memperoleh tambahan penerimaan dan memastikan tidak adanya kerugian, seperti penyusutan nilai aset.

Selain itu, menurut Sri Mulyani, terdapat perubahan cara kerja di pemerintahan pada masa new normal, baik adaptasi kerja dari rumah atau work from home (WFH) maupun penggunaan ruang-ruang kolaborasi. Hal tersebut membuat perkantoran berstatus BMN tidak seluruhnya terpakai untuk kerja pemerintahan.

“Ada yang pakai hybrid, co-sharing tempat, sehingga sekarang penggunaan ruang menjadi sangat-sangat berbeda dengan 20 tahun yang lalu, ini akan memunculkan sebuah cara untuk memanfaatkan aset yang berbeda. Perubahan teknologi, adanya pandemi, semuanya memberikan arus perubahan yang luar biasa,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani Himpun Rp62 Triliun untuk Suntik Mati PLTU

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Menkeu Sri Mulyani: Aset Negara Jangan Jadi Tempat Tuyul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya