SOLOPOS.COM - Ilustrasi koperasi. (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios), Muhammad Andri Perdana, mengatakan koperasi yang berhasil dikelola dengan baik bisa memberi keuntungan besar bagi seluruh anggotanya dan masyarakat secara umum.

“Inilah yang membuat di luar negeri, 300 koperasi terbesar di dunia mampu meraih pendapatan lebih dari US$2 T pertahunnya. Namun yang terjadi di Indonesia justru koperasi yang paling banyak jumlah dan aktivitas ekonominya adalah koperasi yang minim menggunakan asas kepemilikan bersamanya seperti koperasi simpan pinjam,” papar Andri kepada Solopos.com, Selasa.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Lebih lanjut, Andri menambahkan berdasarkan rilis dari World Cooperative Monitor (WCM) berjudul World Cooperative Monitor 2022 Top 30 ranking released with a focus on the new challenge of digitalization tertanggal 1 Desember 2022, total pendapatan 300 koperasi terbesar di dunia mencapai lebih dari US$2,17 T atau sekitar Rp32,550 T dengan nilai tukar dolar ke rupiah sebesar Rp14.972.

Angka tersebut berdasarkan data finansial pada 2020.

Organisasi-organisasi tersebut beroperasi di berbagai sektor ekonomi. Industri asuransi dan pertanian merupakan sektor paling banyak. Sektor selanjutnya adalah penjualan ritel yang mewakili sepertiga sektor ekonomi di peringkat WCM.

Dua koperasi terbesar di dunia adalah Groupe Credit Agricole dari Perancis (pendapatan pada 2020 sebesar US$88,97 M) dan REWE Group dari Jerman dengan total pendapatan US$77,93 M pada 2020.

Sebagian besar dari 300 koperasi terbesar di dunia terpusat di negara-negara Amerika Serikat, Perancis, Jerman, dan Jepang.

Meski begitu, dua koperasi dari India juga masuk ke dalam peringkat pertama dan kedua di daftar 300 koperasi berdasarkan rasio turnover atas produk domestik bruto (PDB) per kapita, yaitu The Indian Farmers Fertilizer Cooperative (IFFCO) dan Gujarat Cooperative Milk Marketing Federation Limited. Peringkat ketiga adalah koperasi asal Perancis, Groupe Credit Agricole.

Direktur Jenderal International Cooperative Alliances (ICA), Bruno Roelants, mengatakan model bisnis koperasi yang didasarkan pada kontrol dan partisipasi demokrasi memberi keuntungan dan efek positif digitalisasi dan mitigasi efek negatif.

Sekretaris Jenderal Europe Research Institute on Cooperative and Social Enterprises (EURICSE), Gianluca Salvatori, mengatakan pentingnya mengukur ekonomi koperasi.

“Kita sedang mengalami musim baru yang menyenangkan dengan terlihatnya ekonomi sosial. Di seluruh dunia, inisiatif yang membuat pendekatan aktivitas ekonomi terlihat mulai meningkat dari Rencana Ekonomi Sosial Eropa sampai Rekomendasi OECD [Organization for Economic Co-Operation and Development], dan Resolusi ILO [International Labour Organization]. Ini mengapa sangat penting ekonomi sosial dan aktornya, termasuk koperasi, untuk diakui atas dampak mereka,” paparnya.

Daftar Koperasi

Peringkat koperasi per sektor berdasarkan pendapatan:

1. Pertanian dan industri pangan: Zen-Noh (Jepang)
2. Industri dan utilitas: Corporacion Mondragon (Spanyol)
3. Perdagangan Ritel dan Wholesale: REWE Group (Jerman)
4. Asuransi: Nippon Life (Jepang)
5. Jasa Finansial: Groupe Credit Agricole (Perancis)
6. Pendidikan, Kesehatan, dan Pekerjaan Sosial: Sistema Unimed (Brasil)
7. Jasa Lain: OBOS BBL (Norwegia)

Sebagian besar koperasi bergerak di sektor:

1. Asuransi (101)
2. Pertanian (100)
3. Perdagangan ritel (59)

300 Koperasi dengan pendapatan terbesar didominasi dari sektor:

1. Asuransi (101 koperasi, 33,7%)
2. Pertanian, perikanan, dan industri pangan (100 koperasi, 33,3%)
3. Perdagangan ritel dan wholesale (59 koperasi, 19,7%)
4. Jasa finansial (26 koperasi, 8,7%)
5. Industri dan utilitas (9 koperasi, 3%)
6. Pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan sosial (3, 1%)
7. Jasa lain (termasuk perumahan) (2, 0,7%)

Tipe koperasi dari 300 koperasi terbesar:

1. Produsen 126 (42%)
2. Mutual 84 (28%)
3. Konsumen/pengguna 71 (23,7%)
4. Non-koperasi dikendalikan oleh koperasi 11 (3,7%)
5. Pekerja 5 (1,7%)
6. Multipihak 2 (0,7%)
7. Produsen + Konsumen/pengguna 1 (0,3%)

Distribusi geografis:

A. Eropa
1. Perancis 42
2. Jerman 31
3. Belanda 17
4. Italia 14
5. Denmark 10
6. Finlandia 10
7. Spanyol 8
8. Norwegia 7
9. Swedia 7
10. Swiss 6
11. Inggris 5
12. Austria 4
13. Belgia 4
14. Irlandia 2
15. Polandia 1
Total: 148

B. Amerika
1. Amerika Serikat 71
2. Brasil 9
3. Kanada 8
4. Argentina 3
Total: 91

C. Asia Pasifik
1. Jepang 22
2. Selandia Baru 5
3. Korea Selatan 4
4. Australia 3
5. India 3
6. Singapura 2
7. Malaysia 1
8. Arab Saudi 1
Total: 41

10 Koperasi Industri dengan Pendapatan terbesar

Koperasi
Data koperasi. (Istimewa)

10 Koperasi Pertanian dengan Pendapatan terbesar

Koperasi
Data koperasi. (Istimewa).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya