Solopos.com, SUKOHARJO— Pandemi yang kita hadapi saat ini membutuhkan kerja keras dan kerja sama dari berbagai pihak untuk bisa bangkit dan bertahan, terutama di bidang ekonomi.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengungkapkan OJK mempersiapkan beberapa kebijakan strategis, bekerja sama dengan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk mempertahankan momentum pemulihan ekonomi nasional dan stabilitas sistem keuangan saat ini.
“Kami memantau perkembangan situas saat ini dan kami masih optimis dengan pertumbuhan ekonomi seiring dengan proyeksi pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.
Baca Juga: Pengusaha Ritel Siap Dukung Perpanjangan PPKM Darurat, Asalkan…
Baca Juga: Pengusaha Ritel Siap Dukung Perpanjangan PPKM Darurat, Asalkan…
Melalui unggahan instagram @ojkindonesia, Rabu (21/7/2021), OJK membagikan 6 kebijakan strategis OJK untuk menjaga stabilitas sektor keuangan dan mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi, yaitu:
Operasi terbatas sektor keuangan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan memaksimalkan teknologi online/digital, pegawai di sektor keuangan melaksanakan Work From Home (WFH) diminta tetap tinggal di rumah dan menghindari mobilitas yang tidak perlu dan membuka jalur komunikasi dengan nasabah atau debitur, khususnya pada sektor-sektor yang terdampak kebijakan PPKM.
Untuk mempertahankan demand dan tingkat konsumsi masyarakat di tengah disparitas pemulihan sektoral.
Baca Juga: Stagnan, Cek Dulu Harga Emas Pegadaian Rabu 21 Juli 2021
Dengan tetap mewaspadai cyber risk.
Untuk menjaga stabilitas keuangan secara berkelanjutan.
Membiayai sustainable economy recovery dan memitgas climade-related risk, dengan menjalankan inisiatif strategis berupa; pengembangan taksonomi hijau yang bertujuan mengklasifikasikan aktivitas pembiayaan dan investasi berkelanjutan di Indonesia.
Selain itu juga pengembangan kerangka manajemen risiko untuk industri dan pedoman pengawasan berbasis risiko bagi pengawvs untuk menerapkan climate-related financal risk, inovasi produk dan layanan keuangan berkelanjutan oleh lembaga jasa keuangan, serta meningkatkan awareness dan capacity building untuk seluruh pemangku kepentingan.