SOLOPOS.COM - Hotel Alila Solo (istimewa)

Solopos.com, SOLO– Afternoon tea merupakan tradisi masyarakat Inggris untuk menikmati teh. Aneka jenis teh yang diseduh biasanya dinikmati antara waktu siang menjelang sore. Dilengkapi dengan sandwich, scone hingga kue atau cake lainnya. Menurut sejarahnya, afternoon tea adalah kebiasaan ngeteh para bangsawan Inggris pada tahun 1800-an.

“Alila Solo mengangkat tradisi minum teh di siang hari ini dengan konsep “Elegant Indonesian Afternoon Tea”, yakni mengembangkan budaya ke dalam gaya hidup di era baru dengan menikmati citarasa lokal bergaya kontemporer,” uajr PR & Event Manager Alila Solo, Tesa Pujiastuti, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (27/8/2021).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Selain itu, ada juga makanan pendamping teh berupa menu-menu asli daerah yang terkenal seperti rendang sapi, tahu gimbal, lemper, klepon, dawet solo dan es kelapa. Disajikan lebih ringan dan atraktif, dipadukan dengan gaya minum teh yang elegan, membuat suasana menjadi lebih santai.

Baca Juga: Wisata Grand Sondokoro Karanganyar Uji Coba Buka Sabtu dan Minggu

Rempah-Rempah Eksotis

Pilihan populer untuk suasana tropis ini mendatangkan getaran menawan untuk anda menikmati cita rasa pilihan, citarasa yang memikat lidah dengan beragam hidangan populer Indonesia dengan sajian lokal yang lebih modern. Elegant Indonesian Afternoon Tea bisa dinikmati setiap hari di Epice Restaurant atau Largo Pool Side hanya dengan Rp118.000++ /orang, mulai dari pukul 12.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Selain menu – menu khas pilihan, paduan teh yang menjadi signature adalah Sekar Kedaton yang berarti “Kecantikan Kerajaan” dan biasanya digunakan untuk menyebut putri sulung raja di kerajaan Jawa kuno.

Perpaduan mewah menggabungkan teh putih, teh hijau, kelopak mawar, bunga melati, dan rempah-rempah Indonesia yang eksotis. Menawarkan keharuman yang dalam dan aroma eksotis yang sempurna. Selain itu ada juga Royal Princess yang berarti “Menenangkan dan Santai” merupakan salah satu budaya teh di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: Wajah Baru Posyandu, Kini Tak Hanya Urusi Balita Namun Jadi Pusat Layanan Kesehatan Siklus Hidup Manusia

Berbeda dengan teh melati lainnya, resep putri kerajaan diturunkan dari generasi ke generasi. Proses panjang yang kompleks, menghasilkan infus warna merah tembaga dengan aroma melati yang indah.

“Rangkain afternoon tea ini pun menghadirkan signature mixologist tea Butterfly Pea Tea dimana Ini terinspirasi oleh budaya lokal di mana kacang kupu-kupu atau Bunga Telang digunakan sebagai pewarna organik makanan dan tumbuh di kebun, menciptakan warna yang unik ketika menambahkan beberapa bahan seperti lemon, itu berubah menjadi magenta cerah dan minuman berkarbonasi berubah menjadi warna merah muda,” jelas Tesa.

Pandanus Lychee Tea, teh ini memiliki wangi yang harum untuk penyedap masakan Asia Tenggara, berpadu dengan teh hitam dan buah leci saat musim panas akan memberikan karakter yang unik dan rasa yang menyegarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya