Bisnis
Rabu, 4 Oktober 2023 - 23:08 WIB

Mengintip Besaran Modal Nikah Menggunakan Jasa Wedding Organizer di Solo

Galih Aprilia Wibowo  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu momen pernikahan yang ditangani oleh Mahadewi Moment Wedding Organizer Solo. (Istimewa/dok. Dewi).

Solopos.com, SOLO — Pernikahan menjadi momen sakral yang dinanti-nanti oleh sebagian orang. Di Indonesia, terdapat anggapan biaya menikah relatif mahal. Di beberapa tradisi pernikahan di Indonesia membutuhkan waktu lebih dari sehari.

Mengundang ratusan orang menjadi hal wajib bagi calon mempelai. Sedangkan, di sisi lain, anggaran pernikahan terbatas menjadi salah satu faktornya batalnya suatu pernikahan, selain perbedaan argumen dengan orang tua.

Advertisement

Hal ini terdapat dalam riset yang dilakukan platform survei, Populix, dalam Indonesian Gen Z & Millennial: Marriage Planning & Wedding Preparation March 2023, rata-rata responden menyiapkan estimasi anggaran pernikahan sebesar Rp10 juta hingga Rp50 juta.

Survei ini dilakukan kepada 1.087 responden di kalangan Generasi Zenial (Gen Z) dan milenial. Rata-rata responden mengaku menyiapkan anggaran menikah secara mandiri, dari pasangan dan orang tua. Secara umum, sebanyak 83% telah mengalokasikan tabungan khusus untuk menikah.

Advertisement

Survei ini dilakukan kepada 1.087 responden di kalangan Generasi Zenial (Gen Z) dan milenial. Rata-rata responden mengaku menyiapkan anggaran menikah secara mandiri, dari pasangan dan orang tua. Secara umum, sebanyak 83% telah mengalokasikan tabungan khusus untuk menikah.

Di sisi lain, banyak orang memilih menggunakan wedding organizer (WO), karena salah satu kebutuhan prioritas dalam pernikahan adalah kecekatan petugas pernikahan. Warga Wonogiri, Sigit Hermawam, 32, menjadi salah satu orang yang memilih wedding organizer. Ia melangsungkan pernikahannya di Salatiga dengan konsep garden party sesuai keinginan pasangannya.

Total biaya yang harus ia keluarkan untuk pernikahan untuk sehari akad dilanjut resepsi kurang lebih Rp74 juta dengan total 100 tamu. Biaya ini termasuk biaya jasa sewa tempat, jasa WO, suvenir, dan lain-lain.

Advertisement

Menurutnya keuntungan memakai jasa wedding organizer adalah menyesuaikan budget, sebab budaya gotong royong pernikahan menurutnya bisa membuat over budget karena banyak tamu yang akan diundang. Salah satu warga Sukoharjo, Pratiwi, 23, mengaku memilih menggunakan wedding organizer. Namun untuk menu makanan dan minuman ia memilih menggunakan bantuan tetangganya.

Ia memilih menggunakan wedding organizer untuk membuat hari spesialnya bisa diabadikan dengan sempurna, sehingga ia cenderung mempertimbangkan aspek MUA dan fotografi. Bisnis wedding organizer disebut cukup prospektif bagi generasi milenial maupun Z di tengah surutnya budaya gotong-royong dan kesibukan masyarakat di kota besar saat ini.

Pemilik Mahadewi Moments Wedding Organizer Solo, Dewi merintis bisnis wedding organizer sejak tiga tahun lalu dan menilai sampai hari ini  masih dianggap potensial.Menurutnya prospek bisnis wedding organizer semakin cerah mengingat tren jasa weedding organizer yang makin dibutuhkan di kota besar. Ia juga menyebut semakin pudarnya tren gotong royong makin pudar karena kesibukan individu.

Advertisement

Dewi menangani klien terbanyak dari Kota Solo dan sekitarnya. Namun ia mengaku pernah menangani klien hingga Semarang.

Lebih lanjut Dewi menjelaskan dalam setahun hanya dua bulan yang sepi klien yaitu pada Ramadan dan Sura. Ia mengaku belum mampu menangani beberapa wedding dalam satu waktu, jadi masih fokus satu hari untuk satu klien.

Dalam sebulan ia biasanya menangani empat hingga delapan momen pernikahan. Rata-rata peminat wedding organizer adalah orang tua mempelai atau calon pengantin itu sendiri.

Advertisement

Ada beberapa alasan mereka menggunakan jasa wedding organizer menurut Dewi. Salah satunya, persiapan pernikahan jadi lebih matang. Kemudian lebih hemat tenaga, lebih efisien waktu, acara lebih terkonsep, terorganisir, rapi, dan tepat waktu.

Ia menyebut anggaran untuk menikah memang relatif mahal, hal ini tergantung pada jumlah tamu yang ingin diundang. Dewi menyebut untuk biaya sewa hotel saja rata-rata di angka Rp50 juta, sedangkan di gedung Rp30 juta. “Belum katering, belum MUA, belum dekorasi,” terang Dewi. Total dana yang dibutuhkan berkisar Rp100 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif