Solopos.com, SUKOHARJO — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan Lembaga Amil Zakat Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZ BSMU) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengembangkan UMKM melalui program Bank Wakaf Mikro (BWM) untuk klaster usaha ternak kambing dan domba.
Salah satu tujuan dari program klaster usaha ternak kambing dan domba oleh BWM ini adalah memberdayakan ekonomi bagi masyarakat sekitar pondok pesantren untuk peningkatan inklusi keuangan syariah.
Selain itu juga memfasilitasi keuangan mikro dan usaha bagi masyarakat sekitar ponpes agar terbebas dari jeratan rentenir.
Dimulai sejak akhir 2017, saat ini sudah berdiri di 62 lokasi BWM di 19 provinsi dengan anggota program sebanyak 15.655 anggota dalam 3.498 Halmi.
Dimulai sejak akhir 2017, saat ini sudah berdiri di 62 lokasi BWM di 19 provinsi dengan anggota program sebanyak 15.655 anggota dalam 3.498 Halmi.
Baca Juga: Wah BSI Lagi Promo KPR 1,11% & Bebas Admin, Bergaji UMP Bisa Apply Hlo!
“BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk bersama-sama dengan UMKM agar mereka bisa naik kelas dan meningkat usahanya. Program Klaster Usaha Ternak Kambing/Domba sebagai salah satu ekosistem BWM ini diharapkan mampu menguatkan kemandirian pengelolaan BWM, penguatan ekonomi masyarakat di sekitar pesantren serta penguatan nilai entrepreneurship bagi ponpes dan masyarakat dengan model pemberdayaan peternakan,” kata Wakil Direktur Utama I BSI, Ngatari, Kamis (24/2/2022).
Direktur Ponpes Imam Syuhodo Sukoharjo, H. Sholahuddin Sirizar, menyampaikan program BWM sangat mambantu perekonomian untuk warga tidak mampu sekitar ponpes dalam usaha ternak kambing dan domba di masa pandemi seperti sekarang.
Baca Juga: Karena Inilah Pesantren Dipercaya Mengelola Bank Wakaf Mikro
“Program klaster usaha ternak merupakan kegiatan lanjutan bagaimana kita memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan dan bimbingan melalui Bank Wakaf Mikro yangh bekerja sama dengan BSI dan LAZ BSMU,” Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Wimboh Santoso.
Bank Wakaf Mikro merupakan program yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk masyarakat di sekitar ponpes. Sasaran LKMS adalah Koperasi LKMS yang telah didirikan oleh pesantren dan telah dilakukan assesment oleh Laznas, sasaran masyarakat sekitar ponpes yang potensial dan produktif, sekitar radius 5 km dari pesantren dan sesuai izin usaha LKM.
Sedangkan sasaran lingkungan ponpes yaitu santri, alumni santri, keluarga santri dan keluarga pengasuh yang mukim di lingkungan ponpes yang memiliki usaha potensial produktif.
Lewat program klaster domba kambing, Laznas BSMU mendorong kemandirian pengelolaan pada BWM agar lebih maju dan berkembang. Program ini merupakan bagian dari ekosistem BWM yang bertujuan untuk menguatkan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar pesantren dengan model pemberdayaan peternakan.
Baca Juga: BSI Dorong Mahasiswa Islam Ciptakan Lapangan Kerja dengan Wirausaha
Bank Wakaf Mikro memberikan pembiayaan Murabahah untuk pembelian hewan ternak. Laznas BSMU dan BSI memberikan pendampingan dan bantuan investasi berupa kandang, pakan dan gaji untuk klaster usaha. Pesantren menyediakan lahan dan mendapatkan manfaat dari sewa lahan.
Hasil usaha yang dihasilkan klaster usaha nasabah dipasarkan pada pesantren atau konsumen lainnya.
“Kami berharap dengan adanya klaster ternak kambing domba BWM Imama syuhoda dapat bermanfaat bagi perekonomian masyarakat sekitar pesantren, sehingga kemandirian ekonomi dapat terwujud,” imbuh Direktur Eksekutif Yayasan BSMU, Sukoriyanto Saputro.
Ada enam BWM yang mendapatkan klaster ternak kambing dan domba pada tahap kali ini, yaitu BWM Hidayatullah, BWM Al Falah, BWM Amanah, dan BWM Mantenan di Jawa Timur, serta BWM Futuhiyyah dan BWM Imam Syuhodo di Jawa Tengah. Total ada 830 ekor kambing dari 1.000 ekor yang direncanakan.