SOLOPOS.COM - Salah satu kerajinan dari limbah koran dari Setyo Handmade karya Kristianti Nareswari. (Istimewa/Instagram @dzaky_setyo_handmade)

Solopos.com, SOLO – Pengelolaan sampah dalam bentuk daur ulang bisa menjadi peluang bisnis. Tren produk recycle juga ditangkap oleh beberapa pelaku usaha.

Salah satunya oleh pemilik Setyo Handmade, Kristianti Nareswari, yang mampu menyulap limbah koran bekas menjadi produk kerajinan yang diminati oleh masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Ia berhasil mengubah limbah koran menjadi tas, tempat tisu, dompet, tempat pensil, vas bunga, aksesoris fesyen, dengan harga mulai Rp10.000 hingga ratusan ribu rupiah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Bahan utama kerajinan miliknya adalah kertas koran, kemudian dilapisi dengan lem kayu, dikeringkan dengan cara dijemur dan terakhir menggunakan cat sebagai finishing. Awalnya ia menekuni kerajinan tangan ini berdasarkan hobi untuk mengisi waktu luang di rumah pada 2014, kemudian untuk fokus dalam usaha ini mulai 2018 lalu.

“Awalnya [konsumen] belum banyak yang berminat. Dengan ketelatenan dan kesabaran, mulai melakukan promosi lewat media sosial, pameran-pameran baik mandiri maupun dengan dinas terkait,” ujar Setyo saat dihubungi Solopos.com, pada Sabtu (13/5/2023).

Setyo sengaja menggunakan limbah yaitu dalam misi menjaga lingkungan dengan memanfaatkan kertas bekas menjadi barang yang bernilai ekonomis sehingga berdampak positif terhadap lingkungan sekitar. Keahlian yang dibutuhkan untuk mengolah limbah koran adalah keahlian dalam menganyam, untuk alat ia masih menggunakan alat manual, yaitu gunting, lidi, dan lem.

Biasanya ia mendapatkan stok koran bekas dari bank sampah ataupun pelanggan koran. Walaupun tidak memiliki keahlian dalam bidang crafting Kristianti mengaku tidak kesulitan dalam membuat produk hanya berbekal dan ketekunan dalam proses pembuatannya.

Kerajinan dari limbah koran bekas juga ditekuni oleh warga Kabupaten Karanganyar, Endang, 48, ia berhasil menyulap limbah kertas bekas menjadi berbagai bentuk kerajinan anyaman. Pemilik Izdihar Craft ini bisa mendapatkan omzet jutaan rupiah per bulan.

Untuk produksi produk miliknya paling tidak memakan waktu tiga hari, dari proses melinting kertas, menganyam, kemudian penjemuran.

Ia biasanya membeli kertas bekas dari warga sekitar karena rumahnya berdekatan dengan sekolah. Ketika banyak pesanan datang ia membeli ke pengepul barang bekas. Endang mengaku pernah kesulitan mencari bahan baku dan membuatnya membeli kertas buram untuk bahan baku produknya.

Untuk kertas yang bisa digunakan untuk membuat anyaman hanya kertas dengan ketebalan tipis, seperti HVS, kertas buku tulis, dan kertas koran. Kertas tersebut dipotong dengan lebar tujuh sentimeter dan tinggi disesuaikan dengan ukuran kertas asli.

Kerajinan anyaman dari limbah kertas ini memerlukan teknik menganyam tunggal ataupun double. Kertas tersebut disambung menggunakan lem satu sama lain, hingga berhasil membuat satu produk.

Dalam sebulan, ia rata-rata mendapatkan omzet hingga Rp2 juta. Ketika pameran atau bazar kerajinan buatan Endang laku keras, misalnya saat ia membuka stan di salah satu hotel saat ASEAN Paragames, ia berhasil menjual 200 produk kerajinan miliknya.

Untuk harga produknya bervariasi, tergantung ukuran dan kesulitan. Misalnya tempat pensil dibanderol dengan harga Rp15.000, tempat menaruh gantungan kunci seharga Rp55.000, dan tas anyaman dibanderol dengan harga mulai Rp100.000, serta hiasan meja berupa vas dan bunga perca dihargai Rp50.000 per produk.

Selain produk kertas, tren usaha recycle juga bisa ditangkap dari limbah plastik. Dikutip dari, kemenperin.go.id, masih terdapat 50% idle industry capacity daur ulang plastik yang dapat dioptimalkan melalui penerapan circular economy. Dengan begitu sampah plastik dapar diolah menjadi komoditas yang dapat digunakan kembali sebagai sumber daya bernilai ekonomi termasuk untuk kemasan botol plastik PET.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya