Bisnis
Jumat, 18 Februari 2022 - 09:43 WIB

Mendag Sebut Harga Kedelai Naik Dampak El Nina di Amerika Selatan

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kedelai impor. (Antara)

Solopos.com, MAKASSAR — Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan naiknya harga kedelai di Indonesia karena adanya beberapa permasalahan dari negara importir yang salah satunya adalah cuaca buruk El Nina di kawasan Amerika Selatan.

“Jadi permasalahan kedelai di Indonesia yang harganya belakangan ini naik karena adanya beberapa permasalahan dan terjadinya El Nina di Argentina,” ujar Muhammad Lutfi saat berada di Makassar, Kamis (17/2/2022) seperti dilansir Antaranews.

Advertisement

Dia mengatakan, harga kedelai per gantang yang sebelumnya 12 dollar Amerika Serikat (AS) naik menjadi 18 dollar per gantang.

Baca Juga: Mahal, Pedagang Kedelai di Banjarsari Solo Sebut Penjualan Turun 50%

Naiknya harga kedelai, selain dari dampak cuaca buruk El Nina di Argentina dan kawasan Amerika Selatan yang menjadi negara pengimpor itu, juga dipengaruhi oleh kebutuhan besar di China.

Advertisement

Ia menyatakan jika baru-baru ini, di negeri tirai bambu China ada lima miliar babi baru yang semuanya itu pakannya adalah kedelai.

“Di Cina itu, awalnya peternakan babi di sana tidak makan kedelai, tapi sekarang makan kedelai. Apalagi baru-baru ini ada lima miliar babi di peternakan Cina itu makan kedelai,” katanya.

Baca Juga: Harga Kedelai Tinggi, Perajin Tahu di Solo Kurangi Produksi dan Ukuran

Advertisement

Lutfi menerangkan jika saat ini pihaknya sementara menyiapkan mitigasi dari melambungnya harga kedelai secara nasional.

“Sekarang ini kami sedang menyiapkan mitigasinya dan kesempatan pertama minggu depan akan kami umumkan kebijakannya seperti apa,” terangnya.

Ia juga menyampaikan kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya adalah 3 juta ton, sementara budi daya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya.

Sementara untuk menutupi kebutuhan nasional akan kedelai itu, pihaknya kemudian melakukan impor dari beberapa negara seperti negara dari kawasan Amerika Selatan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif