SOLOPOS.COM - Ilustrasi KRL Solo-Jogja. (Ilustrasi/Solopos Dok).

Solopos.com, SOLO —  Yogyakarta sudah dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi wisata ternama di Indonesia. Begitu pula dengan Solo, yang potensi wisatanya kini terus berkembang. Akses untuk menghubungkan keduanya kian mudah. Banyak sarana untuk menjangkau keduanya, bahkan dengan biaya yang terjangkau.

Belum lama ini, tepatnya Rabu (24/4/2024), Solopos.com mencoba memanfaatkan salah satu sarana transportasi yang menghubungkan kedua wilayah tersebut, yakni dengan Commuter Line atau yang dikenal KRL Solo-Jogja. Sebenarnya sarana transportasi tersebut sudah cukup lama beroperasi. Sarana transportasi tersebut telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Maret 2021 lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berangkat dari Stasiun Solo Balapan sekitar pukul 10.39 WIB, dan tiba di Stasiun Yogyakarta sekitar pukul 11.47 WIB. Perjalanan sekitar satu jam tersebut bisa ditempuh dengan tiket Rp8.000 sekali perjalanan.

Untuk menggunakan alat transportasi tersebut, calon penumpang cukup datang ke stasiun. Jika melalui Stasiun Solo Balapan, calon penumpang bisa langsung masuk ke loket Commuter Line. Lokasinya berada di sisi timur lobi utama stasiun, atau arah menuju jembatan/lorong ke arah Terminal Tirtonadi.

Di lantai atas, setelah menaiki eskalator atau tangga, bisa mengikuti papan penunjuk arah untuk menuju loket Commuter Line. Di loket tersebut calon penumpang bisa membeli Kartu Multi Trip (KMT) atau mengisi saldo KMT. Seperti disampaikan di https://commuterline.id, harga KMT reguler adalah Rp30.000. Bisa juga menggunakan Kartu Bank (kartu Flazz, Emoney, Tap Cash, Brizzi) atau QR Code Gotransit by Gojek.

Selanjutnya calon penumpang akan diarahkan ke gerbang masuk menuju peron. Untuk memasuki gerbang tersebut, calon penumpang akan diminta melakukan pemindaian KMT. Pemindaian juga dilakukan ketika penumpang akan keluar stasiun tujuan. Di stasiun tersrbut juga akan tersedia gerbang khusus untuk keluar masuk penumpang Commuter Line.

Perjalanan Commuter Line Solo-Jogja akan melewati sejumlah stasiun. Di antaranya adalah Stasiun Purwosari, Stasiun Gawok, Stasiun Delanggu, Stasiun Ceper, Stasiun Klaten, Stasiun Srowot, Stasiun Brambanan, Stasiun Maguwo, Stasiun Lempuyangan dan terakhir Stasiun Yogyakarta.

Perjalanan Commuter Line Solo-Jogja dalam sehari cukup banyak. Sebelum Ramadan lalu, perjalanan dalam sehari mencapai 24 perjalanan. Sedangkan pada Ramadan dan Lebaran kemarin, jumlah perjalannya ditambah hingga menjadi 30 perjalanan. Dengan begitu tidak perlu khawatir jika ingin melakukan perjalanan, pagi, siang, sore, bahkan malam pun masih bisa dilakukan.

Namun yang perlu diperhatikan, pembelian tiket Commuter Line tidak menjamin mendapatkan tempat duduk. Dalam perjalanannya, penumpang yang beruntung bisa langsung mendapatkan tempat duduk. Namun saat kondisi ramai, bisa jadi tidak mendapatkan tempat duduk. Atau baru mendapatkan tempat duduk ketika ada penumpang lain yang turun. Selain itu kepedulian kita kepada orang lain juga akan diuji. Selalu diperingatkan agar penumpang lansia, ibu hamil atau ibu dengan balita serta penumpang difabel untuk diprioritaskan mendapatkan tempat duduk.

Setelah tiba di Stasiun Yogyakarta, Solopos.com langsung memuju tujuan, yakni kawasan Malioboro. Kebetulan, dari Stasiun Yogyakarta, kawasan tersebut bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki. Setelah puas berjalan-jalan, bisa kembali lagi ke stasiun untuk menuju ke Solo.

Tentunya perjalanan tersebut juga bisa dilakukan sebaliknya, yakni dari Jogja, menuju Solo, kemudian kembali lagi ke Jogja. Di Solo, juga ada beberapa destinasi yang bisa dijangkau dari Stasiun Solo Balapan. Bahkan dari stasiu tersebut, sudah bisa diihat megahnya bangunan Masjid Sheikh Zayed yang saat ini tengah menjadi tujuan bangak orang dari luar Solo. Tidak jauh dari stasiun tersebut juga ada Pura Mangkunegaran. Kemudian jika ingin lebih banyak mengunjungi destinasi lain bisa memanfaatkan sarana angkutan umum Batik Solo Trans (BST). Misalnya untuk mengunjungi Solo Safari, Pasar Klewer dan lainnya.

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba saat ini layanan Commuter Line Solo-Jogja sudah berjalan sekitar tiga tahun. Sepanjang 2023, Commuter Line Solo-Jogja telah melayani 6.453.099 pengguna. Jumlah itu meningkat 44% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 4.494.475 pengguna. Jika dibandingkan dengan jumlah pengguna di tahun pertama beroperasi, selisihnya sangat signifikan. Dimana di tahun pertama jumlah penggunanya di angka 1.755.865 orang. Kemudian meningkat 39% di 2022.

Sementara sepanjang tahun 2024, hingga awal Maret, Commuter Line Solo-Jogja telah melayani 1.096.227 pengguna atau rata-rata 18.270 pengguna per hari. Dengan begitu selama tiga tahun beroperasinya Commuter Line Solo-Jogja, total pengguna yang telah KAI Commuter layani menyentuh angka 12.703.439 orang.

Daya Tarik Wisata

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat atau pengguna Commuter Line, KAI Commuter terus meningkatkan layanannya. “Pada Agustus 2022 lalu, KAI Commuter melakukan perpanjangan relasi Commuter Line yang sebelumnya hanya sampai Stasiun Solo Balapan, kemudian menambah dua Stasiun yang dilalui yakni Stasiun Solo Jebres dan Stasiun Palur,” kata dia awal Maret lalu.

Menurutnya mobilitas pengguna umumnya adalah untuk berwisata baik dari Yogyakarta maupun dari Solo dengan waktu tempuh 1 jam 20 menit dari Yogyakarta menuju Palur. Sedangkan untuk Yogyakarta-Solo ditempuh dengan 1 jam 8 menit. Seiring dengan perkembangan dan peningkatan infrastruktur transportasi, KAI Commuter juga tentunya terus meningkatkan layanan.

“Commuter Line terintegrasi dengan Bus Transyogya di jalan Malioboro dekat Stasiun Yogyakarta sedangkan di Stasiun Solo Balapan dengan Bus Batik Solo Trans [BST]. Commuter Line juga sudah memiliki konektivitas waktu dengan perjalanan kereta bandara dan Kereta Jarak Jauh,” lanjut dia.

Menurutnya saat ini Commuter Line Solo-Jogja telah dimanfaatkan baik oleh para pelaku ekonomi mikro, karyawan, pelajar dan mahasiswa, sampai pelancong pada musim libur dan weekend.

Dosen Program Studi D3 Usaha Perjalanan Wisata Sekolah Vokasi UNS, Deria Adi Wijaya, Senin (29/4/2024), menyampaikan jika transportasi menjadi bagian terpenting untuk menunjang pengembangan pariwisata, di luar daya tarik destinasi wisata maupun atraksi wisata. Transportasi menjadi bagian dari unsur aksesibikitas dalam dunia pariwisata.

“Kalau bicara pariwisata, salah satu komponen yang paling penting selain daya tarik wisata atau atraksi adalah komponen amenitas dan aksesibilitas. Bicara transportasi itu adalah salah satu bagian aksesibilitas,” jelas dia.

Aksesibilitas menjadi salah satu sarana yang akan memendekkan atau mendekatankan lokasi wisata dengan asal wisatawan. Dengan begitu secara durasi waktu maupun kenyamanan, wisatawan akan diuntungkan dengan transportasi yang terjangkau dan memadai.

Dia mencontohkan fasilitas transportasi umum yang ada di Solo, yakni BST. Bukan hanya menjadi salah satu sarana transportasi umum, BST juga cukup berdampak pada peningkatan kunjungan wisata.

“Misalnya saja, hal ini bisa digambarkan, ketika kemudian banyak wisatawan luar kota yang menggunakan sarana transportasi lain seperti KRL. Kemudian para wisatawan tersebut setelah sampai di Solo berpindah alat transportasi dengan BST untuk menuju ke destinasi wisata yang ada di Solo,” kata dia.

Hal itu menurutnya, juga didukung dengan kebijakan dari Dinas Perhubungan untuk menyiapkan koridor-koridor yang menarik. Termasuk penyiapan banyak halte sehingga wisatawan mudah mengakses lokasi yang menarik atau menunjang pariwisata, misalnya di dekat destinasi, di dekat pusat perbelanjaan di dekat stasiun maupun terminal dan lainnya.
Belum lagi melalui keberadaan sarana transportasi yang memang dikhususkan untuk pariwisata. Misalnya saja keberadaan bus pariwisata, sepur klutuk dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya