Bisnis
Senin, 29 Mei 2023 - 22:25 WIB

Membangun Kolaborasi hingga Kepercayaan, Begini Cara WMPP Mengelola SDM

Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Chief People Officer WMPP, Puti Retno Ali (Tangkapan layar Youtube Espos Indonesia)

Solopos.com, SOLO —Mengelola karyawan bukan perkara mudah, namun dengan strategi yang tepat hal itu bisa dilakukan. Hal itulah yang dilakukan salah satu industri peternakan terbesar di Indonesia, PT Widodo Makmur Perkasa (WMPP).

Chief People Officer WMPP, Puti Retno Ali mengungkapkan saat berbicara tentang sumber daya manusia (SDM) dia cenderung memilih menggunakan istilah people daripada human capital.

Advertisement

“Kenapa human capital saya ganti dengan people karena human berhubungan dengan biologis yang membedakan kita dengan mahkluk lainnya. Kita bukan sekadar mahkluk. Ketika ada kata people, by the definition artinya adalah manusia yang memiliki kemampuan untuk memiliki logika,nalar, dan lain-lain yang memang sebenarnya gifted yang diberikan oleh Allah,” ujar Puti dalam bincang-bincang dengan Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG) Arif Budisusilo di kanal Youtube Espos Indonesia belum lama ini.

Menurut perempuan jebolan S3 Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, setiap industri memiliki up and down dan pembelajaraan paling utama yang dia dapatkan adalah ketika masa pandemi Covid-19. Setiap era atau masa menurutnya menuntut adanya perubahan karena hal itu tidak bisa dihindari.

Advertisement

Menurut perempuan jebolan S3 Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, setiap industri memiliki up and down dan pembelajaraan paling utama yang dia dapatkan adalah ketika masa pandemi Covid-19. Setiap era atau masa menurutnya menuntut adanya perubahan karena hal itu tidak bisa dihindari.

“Bagaimana suatu organisasi atau perusahaan bisa tangkas beradaptasi dalam melewati setiap perubahan-perubahan itu agar secara esensi nilai-nilai baik dan tujuan baik tetap ter-deliver,” ucapnya.

Untuk itu, perusahaan harus melakukan strategi guna menyesuaikan perubahan tersebut. Menurutnya segala hal yang dianggap sebagai kendala perlu diubah menjadi sebuah tantangan.

Advertisement

Hal itu juga yang dilakukan WMPP, dengan cara menekankan pentingnya kolaborasi karena menurutnya setiap orang memiliki accountability masing-masing.

“Sehingga mereka [karyawan] bisa proudly say that saya bagian dari Widodo Makmur Perkasa yang Indonesia banget,” ujarnya.

Advertisement

Selain itu, lanjutnya, ada beberapa point of view yang diselaraskan yang tadinya mungkin secara umum pendekatan manajemen hanya share holder values. Namun kemudian hal ini diubah dengan point of view berbeda bahwa karyawan bukan sekadar resoucers tapi mereka adalah drivers dan enablers.

“Kami beruntung sekali di bawah kepemimpinan Pak Tumiyana [owner WMPP] yang selalu bilang bahwa setiap orang yang bertumbuh dan menjadi luar biasa itu sesungguhnya untuk pribadi yang bersangkutan. Perusahaan hanya mendapatkan dampaknya,” jelas Puti.

Oleh karena itu, lanjutnya dalam setahun terakhir pihaknya menggenjot capacity building karyawan, bukan hanya berhubungan dengan hard skill tapi juga soft skill.

Advertisement

“Jadi kita bikin kelas-kelas, kebetulan saya seorang coach. Kemudian untuk lebih mengakrabkan kita punya English Club di mana peserta menentukan topik untuk mengobrol dan apa pun levelnya tidak ada yang dipanggil Pak atau Bu, melainkan nama langsung,” jelasnya.

Hal ini menurutnya akan meningkatkan employee engangment yang pada ujungnya akan mendorong produktivitas hingga kemudian bisa membuat perusahaan lebih ramping.

“Seperti diet, perusahaan yang ramping akan lebih sehat dan  karyawannya bisa lebih bahagia. Karena setiap karyawan yang tadinya hanya melakukan satu hal, padahal memiliki ekspektasi pribadi kan kita nggak tahu. Ternyata ada beberapa orang yang sangat kompetitif dan maunya pengin berkontribusi lebih,” ujarnya.

Dijelaskan, WMPP memiliki program-program termasuk pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan para karyawan.

“Agile [kelincahan perusahaan] salah satu kakinya adalah bottom up,” ujarnya.

Untuk mendorong suara dari karyawan tersebut menurutnya perlu trust atau kepercayaan dan salah satu peran leader adalah menjadi representasi dari trust.

Dia pun mengaku tidak segan memberikan ucapan ulang tahun secara langsung kepada para karyawan untuk membangun kedekatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif