SOLOPOS.COM - Ilustrasi distribusi gas elpiji 3 kg. (Bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA–Mayoritas warga Indonesia menggunakan elpiji 3 kilogram.

Padahal elpiji 3 kilogram merupakan gas bersubsidi untuk masyarakat tidak mampu.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan 93% masyarakat Indonesia menggunakan elpiji 2 kilogram.

“Pertanyannya apakah betul yang 93 persen (itu memang yang seharusnya menerima subsidi). Faktanya, elpiji yang 93% terjual itu disubsidi senilai Rp11.250 per kilogram. Jadi, subsidi dari pemerintah totalnya Rp33.750 [per tabung 3 kg],” kata Nicke dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, awal Mei lalu.

Baca Juga: Pertamina Proyeksi Ada Peningkatan Konsumsi BBM dan Elpiji

Sebelumnya, sinyal kenaikan harga tabung elpiji 3 kg disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.

Luhut menjelaskan rencana kenaikan harga elpiji 3 kg ini akan dilakukan secara bertahap.

Luhut mengungkapkan kenaikan harga juga terjadi pada Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan juga mempertimbangkan, sejak 2007 harga elpiji 3 kg ini tidak mengalami kenaikan.

“Secara overall, akan terjadi kenaikan, mengenai gas (LPG) 3 kg (kenaikan) kita lakukan bertahap. Jadi 1 April, Juli, dan September, itu semua bertahap dilakukan oleh pemerintah,” kata Luhut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya