SOLOPOS.COM - Inflasi didorong oleh meningkatnya harga komoditas utama seperti cabai rawit,(Solopos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, SOLO – Sektor pangan masih menjadi kelompok penyumbang terbesar inflasi di Kota Solo pada Januari 2023. Masyarakat bisa melakukan diversifikasi pangan saat daya beli mulai tertahan akibat dampak dari laju inflasi yang meningkat tinggi.

Pengamat ekonomi dan bisnis UMS, Anton Agus Setyawan, mengatakan diversifikasi pangan dibutuhkan saat laju inflasi meningkat. Masyarakat didorong agar mengubah kebiasaan dengan memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari. “Diverifikasi pangan perlu dilakukan masyarakat saat harga makanan pokok mengalami kenaikan,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (3/2/2022).

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Masyarakat bisa mengubah kebiasaan untuk mengonsumsi cabai kering yang harganya cenderung stabil. Harga cabai basah di pasar relatif mengalami kenaikan saat laju inflasi tinggi.

Begitu pula dengan beras, masyarakat bisa mengganti dengan umbi-umbian atau jagung yang bisa dikonsumsi sehari-hari. “Seperti di Wonogiri, ada sebagian masyarakat yang mengonsumsi umbi-umbian. Bisa juga dengan jagung atau pengganti makanan pokok lainnya,” ujar dia.

Pemerintah harus mendorong diversifikasi makanan untuk menjaga ketahanan pangan. Masyarakat bisa memilih pengganti bahan pokok lainnya untuk dikonsumsi sehari-hari.

Sementara itu, laju inflasi di Kota Solo pada Januari 2023 mulai melandai dibanding Desember 2022. Inflasi di Kota Solo pada Januari 2023 tercatat sebesar 0,32 persen. Sedangkan, inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,46 persen. Pada awal 2023, laju inflasi Kota Bengawan menyamai inflasi provinsi dan berada di bawah nasional sebesar 0,34 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, inflasi di Kota Solo pada Januari 2023 terendah dibanding periode yang sama dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pada Januari 2022, laju inflasi sebesar 0,41 persen, sedangkan inflasi pada Januari 2021 sebesar 0,68 persen.

“Laju inflasi pada Januari 2023 paling rendah dibanding periode yang sama selama tiga tahun terakhir. Dibanding Januari 2022 dan Januari 2021. Sekaligus lebih rendah dibanding Desember 2022,” kata Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto.

Kelompok makanan dan minuman masih menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,29 persen. Komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan harga sehingga berandil menyumbang inflasi di antaranya beras, cabai rawit, dan cabai merah. Beras disebut penyumbang inflasi di daerah maupun secara nasional. Kenaikan harga beras merata di sejumlah daerah di Tanah Air.

Begitu pula, cabai rawit dan cabai merah yang berandil besar sebagai penyumbang inflasi pada awal tahun. Harga dua komoditas ini mengalami kenaikan lantaran berbagai kendala di sentra-sentra produksi saat musim hujan. Curah hujan tinggi mengakibatkan tanaman cabai gagal dipanen.

Padahal, tingkat permintaan di pasaran justru meningkat. “Komoditas beras andil inflasinya 0,29 persen, cabai rawit andil inflasinya 0,09 persen dan cabai merah andilnya 0,04 persen,” kata dia.

Totok menjelaskan penyumbang inflasi lainnya adalah kontrak atau sewa rumah dengan andil 0,04 persen. Setiap awal tahun, harga rumah di Kota Bengawan mengalami kenaikan yang berimbas pada harga sewa atau kontrak rumah.

Sedangkan, sektor penyumbang terbesar deflasi di Kota Solo yakni bahan bakar minyak (BBM) sebesar 0,10 persen. Hal ini menyusul pemerintah menurunkan harga BBM jenis pertamax dan dexlite. “Ada juga sektor angkutan udara yang juga menyumbang deflasi selama dua bulan berturut-turut mulai Desember 2022 dan Januari 2023. Sempat menjadi penyumbang inflasi pada November 2022 lantaran banyaknya event dan kegiatan seperti Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya