SOLOPOS.COM - Hampers Tupperware yang dibuat oleh Sales Force Tupperware, Triwik. (Istimewa/dok. Triwik).

Solopos.com, SOLO — Kabar merek wadah penyimpanan plastik ikonik yakni Tupperware berada di ambang kebangkrutan membuat sales Tupperware di Kota Solo kaget. Mengingat, penjualan mereka saat ini diklaim masih laris manis dan digemari ibu-ibu muda.

Salah satunya diungkapkan oleh Manager Sales Force Tupperware, Triwik, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (13/4/2023).

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

Triwik mengaku kaget melihat berita tersebut sebabnya, ia dan teman-teman sales masih tenang-tenang saja dan masih berjualan Tupperware. Menurutnya berjualan Tupperware sangat membantu dirinya dari segi finansial.

Ia mengaku masih tenang berjualan karena masih banyak masyarakat yang membeli produk Tupperware kepadanya, selain itu saat momen Ramadan seperti ini produk-produk Tupperware ia kemas dalam bentuk bingkisan atau hampers.

Menurut Triwik, produk Tupperware masih laku karena mempunyai pasar tersendiri. Triwik menguraikan harga produk untuk kalangan menengah ke bawah memang sedikit memberatkan, karena pengaruh perekonomian yang tengah sulit saat pandemi Covid-19.

“Kasarnya buat makan saja susah masa mau beli Tupperware. Tapi dari kalangan tertentu atau memang yang pengguna lama produk Tupperware masih banyak yang beli,” ujar Triwik.

Triwik mengaku sudah menjadi sales Tupperware selama 13 tahun, dalam sebulan paling sedikit ia mampu mendapatkan omzet Rp5 juta ketika permintaan pasar sedang sepi.

Momen jelang Lebaran seperti ini, pesanan hampers Tupperware yang ia buat mulai ramai pesanan. Produk hampers yang ia jual dibanderol dengan harga Rp150.000 dan Rp310.000.

Selama lima tahun terakhir, Triwik menguraikan banyak yang memakai Tupperware untuk hampers dan suvenir acara-acara tertentu. Biasanya produk Tupperware paling digemari oleh ibu-ibu muda. Selain itu, momen tahun ajaran baru sekolah biasanya membuat orang cenderung membeli Tupperware.

“Tahun ajaran baru, anak-anak mau sekolah. Perlengkapan bawa bekal pasti laris. Karena keunggulan Tupperware memang aman dan awet buat bawa makanan,” terang Triwik.

Sales Tupperware lainnya, Wulan, mengaku sudah tidak aktif berjualan Tupperware karena telah memiliki pekerjaan utama. Dulunya, ia berjualan pada kurun waktu 2015-2016 yang menurutnya cukup ramai dengan menyasar ke pelanggan ibu rumah tangga.

Kabar Kebangkrutan

Dilansir dari Bisnis.com, pada Kamis (13/4/2023), manajemen Tupperware menyatakan kemampuan melanjutkan usaha sebagai bisnis yang berkelanjutan kini tengah diragukan. Perusahaan juga telah melibatkan penasihat keuangan untuk membantu menggalang dana, namun belum ada solusi.

“Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam menangani posisi modal dan likuiditas kami,” kata CEO Tupperware Brands Miguel Fernandez.

Hal tersebut dikarenakan kompetitor Tupperware mulai menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih rendah. Meskipun begitu, Tupperware melaporkan peningkatan penjualan (year-on-year/yoy) pada 2020, pertama kalinya sejak tahun 2017.

Tupperware mengatakan mereka sedang berupaya memperbaiki struktur modal dan likuiditas jangka pendeknya dan telah merekrut penasihat keuangan untuk membantunya mencari investor atau mitra potensial. Tupperware juga meninjau portofolio real estatnya untuk mendapatkan suntikan dana.

“Perusahaan melakukan segala upaya untuk mengurangi dampak dari kejadian-kejadian yang terjadi baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan memperbaiki posisi keuangan kami,” kata Fernandez.

Saham Tupperware juga telah anjlok 68 persen sejak awal tahun 2023 dan berpotensi mengalami delisting karena tak kunjung merilis laporan tahunan.

Perusahaan mengatakan akan mengajukan laporan tahunan tersebut dalam 30 hari ke depan, tetapi mereka tidak dapat menjaminnya.

“Tidak ada jaminan bahwa Formulir 10-K akan diajukan tepat waktu,” ungkap manajemen.

Akar masalah dari krisis usaha ini berada pada penjualan Tupperware yang anjlok selama bertahun-tahun karena persaingan dalam bisnis wadah penyimpanan plastik telah meningkat secara dramatis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya