SOLOPOS.COM - Tangkap layar cuitan viral soal dana nasabah BSI Solo hilang hingga Rp300 juta lebih. (Istimewa/Twitter).

Solopos.com, SOLO – Kepala Cabang Bank Syariah Indonesia (BSI) Kota Solo, Hari Nopa Kurniawan, menyebut masalah dana nasabah yang hilang sudah selesai. Ia juga memverifikasi adanya kasus nasabah yang saldonya berkurang hingga Rp378 juta tersebut.

Hari menjelaskan kepada Solopos.com, Selasa (16/5/2023), saat ini masalah dana nasabah tersebut sudah selesai. Ia juga memverifikasi kronologi hilangnya dana nasabah BSI yang beredar di sosial media dalam beberapa hari terakhir.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Iya benar, untuk kasusnya sudah selesai,” ungkapnya singkat saat dihubungi melalui Whatsapp. Sebelumnya, Hari juga menjelaskan nasabah yang saldonya berkurang tersebut adalah korban pishing. Ia juga menegaskan tidak ada kaitannya dengan maintanance BSI yang terjadi saat Senin, (8/5/2023).

“Terkait adanya keluhan terhadap saldo yang hilang, BSI menyampaikan itu terindikasi phising pada bulan April 2023. Tidak ada kaitannya dengan kendala sistem yang terjadi saat Senin (8/5/2023),” ujarnya.

Sebagai informasi, salah satu nasabah BSI Solo, Rochmat Purwanto, mengaku kehilangan saldo sebesar Rp378 juta. Rochmat mengaku di laman media sosial Twitter, sekaligus mengunggah bukti transaksi kehilangan dana di rekening BSI miliknya.

Rochmat juga sudah menghubungi BSI terkait perihal hilangnya saldo, bahkan sudah ke kantor cabang untuk menanyakan saldo miliknya. Namun, Rochmat tidak mendapatkan jawaban, hingga akhirnya melaporkan hal ini ke Polresta Solo.

“Mohon dipahami kami mencari solusi dari permasalahan yang kami hadapi, dan sudah kami tahan sebulan lebih. kebetulan saja ada kasus yang terjadi dengan BSI terakhir. Terima kasih @POLRESTASURAKARTA yang sudah banyak membantu kami,” ujar Rochman di Twitter.

Sedangkan menanggapi masalah ini, Kepala OJK Solo, Eko Yulianto, menjelaskan peningkatan keamanan tersebut sebagai langkah untuk melindungi konsumen. Ia juga berharap mitigasi tersebut bisa menghindarkan perbankan dari potensi gangguan yang lebih besar. Eko juga meminta agar semua pihak belajar dari kasus BSI.

“Terkait permasalahan BSI, OJK telah meminta BSI dan perbankan pada umumnya untuk meningkatkan mitigasi adanya potensi gangguan layanan nasabah khususnya dalam penggunaan teknologi informasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya