Bisnis
Sabtu, 9 Oktober 2021 - 13:40 WIB

Masa Karantina Dikurangi Jadi 5 Hari, Pariwisata Diharap Cepat Pulih

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan seniman tampil dalam pementasan Tari Kecak di Daya Tarik Wisata (DTW) Uluwatu, Badung, Bali, Selasa (21/9/2021). Atraksi wisata tari kecak tersebut kembali dipentaskan perdana pada Selasa (21/9) dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan membatasi jumlah penonton 50 persen dari kapasitas serta untuk mempromosikan daya tarik pariwisata di Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih mengapresiasi langkah kebijakan pengurangan masa karantina wisatawan mancanegara ke Indonesia karena dinilai akan semakin menarik lebih banyak turis ke destinasi wisata seperti Bali.

“Saya menyambut baik pengumuman dari Ketua Penanganan Covid-19 dan juga Ketua Pemulihan Ekonomi Nasional Bapak Airlangga Hartarto tentang ketentuan pengurangan masa karantina bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia dan tentunya seluruh jalur penerbangan di Bali,” kata Gde Sumarjaya Linggih dalam rilis di Jakarta, Sabtu (9/10/2021) seperti dilansir Antaranews.

Advertisement

Sebelumnya dalam rapat terbatas, Menteri Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, perubahan periode karantina bagi masyarakat yang datang dari luar negeri dari waktu karantina 8×24 jam akan diubah menjadi 5×24 jam.

Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan rencana membuka kembali Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman) tanggal 14 Oktober mendatang.

Advertisement

Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan rencana membuka kembali Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman) tanggal 14 Oktober mendatang.

Baca Juga: Presiden Jokowi Meresmikan Bantuan Tunai, PKL Jogja Antusias

Politisi Partai Golkar tersebut mengutarakan harapannya agar langkah pemerintah terkait perubahan waktu karantina bagi kedatangan dari luar negeri mampu membangkitkan kembali pariwisata Bali yang sebelumnya sempat terpuruk.

Advertisement

Sebagaimana diwartakan, Presiden Joko Widodo meminta pengujian dan pelacakan diterapkan maksimal untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat penerbangan internasional atau luar negeri kembali dibuka di Bali pada 14 Oktober 2021.

“Kita harapkan nantinya setelah tanggal 14 itu dibuka yang paling penting itu testing (pengujian) dan tracing (pelacakan)-nya betul-betul dikerjakan secara maksimal, terutama yang merah-merah itu agar diperbaiki, misalnya testing rerata mingguan di Bangli 57 persen, di Karangasem 34 persen, dinaikkan,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda Provinsi Bali, Denpasar, sebagaimana keterangan tertulis dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat.

Baca Juga: Lagi Turun Nih! Cek Harga Emas Pegadaian, Sabtu 9 Oktober 2021

Advertisement

Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (Persero) menyatakan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali siap untuk menyambut kedatangan turis mancanegara seiring dengan rencana pembukaan pintu bagi penerbangan internasional ke Bali mulai 14 Oktober 2021.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, sesuai dengan pernyataan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarinves) Luhut B Panjaitan pada konferensi pers virtual pada Senin (4/10), pemerintah memutuskan untuk membuka kembali pintu internasional melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai bagi penumpang dari lima negara yaitu Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Selandia Baru.

“Angkasa Pura I sangat antusias menyambut keputusan Pemerintah terkait pembukaan kembali penerbangan internasional bagi turis mancanegara menuju Bali. Antusiasme itu kami wujudkan dalam bentuk kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dalam mengimplementasikan syarat-syarat perjalanan bagi turis mancanegara,” kata Faik Fahmi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif